Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi (Menpora) Imam Nahrawi batal mengumumkan formasi tim transisi pada hari Rabu (6/5/2015) ini.
Nama-nama anggota dari tim yang dirancang untuk mengurusi operasional sepak bola tersebut masih dalam proses seleksi. Tidak salah bila Menpora belum siap menghadapi situasi ini.
"Yang pasti kami terus mendalami satu per satu karena saya harus mendengar dari banyak pihak. Kami tak ingin tim ini tidak dikehendaki oleh publik," kata Menpora Imam Nahrawi usai dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana.
Advertisement
Kedatangan Menpora ke Istana untuk memberi penjelasan mengenai kekisruhan sepakbola nasional yang berujung pada pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) 17 April 2015 lalu.
"Bantu saya menyiapkan langkah teknis, taktis, dan strategis untuk membentuk tim transisi. Rencananya memang hari ini diumumkan, tapi sekali lagi karena saya masih harus mendapat masukan dari banyak pihak, maka tidak jadi," tutur Menpora lagi.
Surat PT Liga
Dalam kesempatan yang sama, sang menteri mengakui baru mendapat kabar soal surat dari FIFA kepada PSSI. Surat tersebut berisi peringatan jika sampai tanggal 29 Mei 2015 masalah antara Menpora dengan PSSI belum selesai, Indonesia akan diberi sanksi.
"Saya baru dapat kabar dari sekretariat kalau PT Liga kirim surat ke saya. Saya belum tahu isinya, tapi yang jelas saya minta tanggal 9 Mei Liga harus jalan," kata Menpora Imam Nahrowi.
Dia tahu tim transisi bukan hanya bertugas memantau perjalanan kompetisi, tetapi juga memperbaiki organisasi. "Karena sepak bola menjadi perhatian publik, Presiden mendorong agar tata kelola olahraga ini harus melihat ke depan," tutur Politisi PKB itu.
"Itu ternyata surat Sekjen FIFA kepada pelaksana tugas Sekjen PSSI bukan ke Menteri. Kami ini negara, masa dikirim tembusan," pungkas Menpora.
Advertisement