Obama Sebut AS Bakal Bersihkan "Kotoran" di FIFA

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama meminta otoritas sepak bola dunia itu berjalan dengan tranparansi.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 09 Jun 2015, 11:04 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2015, 11:04 WIB
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Liputan6.com, New York - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama angkat suara soal kasus yang melilit Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Dia berharap FIFA bisa berjalan dengan integritas.

Dalam beberapa hari kebelakang, FIFA menjadi sorotan utama dunia setelah belasan petingginya ditangkap oleh Kejaksaan Agung AS dan anggota FBI dengan tuduhan pencucian uang hingga pemerasan.

Obama sendiri memang tidak mau mencampuri urusan FIFA. Namun dia meminta otoritas sepak bola dunia itu berjalan dengan tranparansi.

Jerome Valcke yakin dirinya tidak terlibat suap.

"Sehubungan dengan FIFA, saya tidak bisa mengomentari kasus yang tertunda oleh Kejaksaan Agung AS," imbuh Obama, seperti diberitakan ESPN.

"Saya telah berbicara dengan orang-orang Eropa di Jerman, yakni betapa pentingnya bagi FIFA bisa beroperasi dengan integritas, transparansi dan akuntabilitas," lanjut pria berusia 53 tahun tersebut.

Bersambung ke halaman selanjutnya --->

2

Obama berharap, dengan penyelidikan kasus yang dilakukan Kejaksaan Agung AS, FIFA bisa memiliki mutu yang lebih berpotensi pada kemampuan, kewibawaan dan kejujuran dalam mengoperasikan sepak bola di seluruh dunia.

"Saya pikir, kita semua harus mengingat, sepak bola adalah sebuah permainan, bisnis besar dan kebanggaan sebuah negara yang luar biasa. Kami ingin memastikan orang-orang yang bekerja di FIFA memiliki integritas," dia menjelaskan.

Kursi dan meja tempat Sepp Blatter berada saat rapat FIFA tampak kosong. (EPA/Ennio Leanza)

"Dengan caranya sendiri, Amerika Serikat berharap bisa mendapatkan yang lebih baik di setiap gelaran Piala Dunia. Kami ingin memastikan, olahraga yang sangat populer ini dilakukan secara adil," Obama menutup.

Kejaksaan Agung AS menuduh 14 orang yang diringkusnya telah menerima suap lebih dari 150 juta US$, atau setara dengan Rp 2 triliun dalam waktu 24 tahun. (Cak/Def)

Baca juga:

Lebih Jago Depay, Neymar atau Robben? Intip Data di Sini!

5 Manajer yang Bisa Bawa Liverpool Kembali ke Liga Champions

Bukti Nyata Laga Korea Selatan di Piala Dunia 2002 Diatur FIFA

Dituduh Operasi Plastik, Ini Jawaban Mantan Pacar CR7

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya