Piala Kemerdekaan Kemenpora akan Libatkan KPK

Hal itu demi menjaga transparansi turnamen Piala Kemerdekaan selama berlangsung.

oleh Risa Kosasih diperbarui 03 Jul 2015, 16:32 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2015, 16:32 WIB
Jelang RDP dengan Komisi X DPR, Menpora Panggil Djohar Arifin Husin
Menpora, Imam Nahrawi (tengah) bersama anggota tim transisi menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, Djohar Arifin di Kemenpora, Jakarta, Selasa (23/6/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Tim Transisi sekaligus ketua kelompok kerja kompetisi, Tommy Kurniawan, mengatakan, Piala Kemerdekaan akan membawa perbedaan. Perbedaan itu tak lain karena mereka berencana menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama turnamen tersebut berlangsung.

"Yang membedakan turnamen ini dengan yang lain adalah semua pelatih, pemain, dan ofisial, harus menyerahkan handphone mereka kepada KPK supaya tidak terjadi match fixing," kata Tommy kepada wartawan usai workshop Piala Kemerdekaan, Jumat (3/7/2015).

"Ini bentuk transparansi kalau turnamen ini tidak dikendalikan oleh bandar judi," lanjutnya.

Dalam salah satu poin pakta intregitas yang ditandatangani 19 klub Divisi Utama, dijelaskan bahwa seluruh peserta wajib menjaga etika selama laga. Menjaga etika yang dimaksud adalah seperti dilarang melakukan kekerasan kepada perangkat pertandingan maupun pemain lawan.

"Kita ingin turnamen yang beretika. Maka semua itu akan dilakukan dan seluruh klub juga sudah menyetujuinya," terang Tommy.

Setelah sempat dijadwalkan kick-off pada 24 Juli 2015, turnamen mundur dan baru dimulai pada 1 Agustus 2015 dengan format penyisihan grup. Dari 21 klub yang diundang, baru 19 yang menandatangani pakta intregitas. (Ris/Win)

Baca juga:

Di Sporting, Martunis Jadi Titisan Cristiano Ronaldo

Martunis, Berbekal Jersey 'KW' Dirangkul Bintang Asli

Ketika Martunis Kembali Jadi Sorotan Dunia

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya