Liputan6.com, Jakarta - Piala Kemerdekaan yang bakal dihelat Kemenpora 1 Agustus 2015 dipastikan tidak memakai dana APBN. Namun, Sekjen Tim Transisi sekaligus ketua kelompok kerja (pokja) kompetisi, Tommy Kurniawan, mengakui kesepakatan dengan sponsor masih dalam tahap finalisasi.
Menurut Tommy, pihaknya masih terbuka untuk menerima BUMN sebagai sponsor Piala Kemerdekaan. Tommy juga buka-bukaan soal kendala yang dihadapi Tim Transisi sebelum bergulirnya Piala Kemerdekaan.
"Kemarin kami sudah melakukan bidding, akan tetapi promotor --bukan operator-- rata-rata terkendala di finansial. Kami akan menunjuk EO dan membentuk panitia nasional untuk memantau," kata Tommy usai workshop Piala Kemerdekaan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Jumat (3/7) siang WIB.
Advertisement
Kriteria untuk promotor paling tidak diungkapkannya bisa memenuhi anggaran pengeluaran selama turnamen. "Kita sudah rapat dengan BOPI, dan promotor yang sanggup tidak banyak. Padahal, mereka yang menjamin berlangsungnya turnamen," kata politisi PKB itu lagi.
"Bersama EO tersebut, kami akan mencari sponsor yang murni untuk pembiayaan turnamen ini. Kalau sudah fix semuanya, kami beritahu siapa televisi yang menyiarkan, sponsornya siapa saja, dan mereka mendapatkan apa aja agar tidak simpang siur," tutur Tommy.
Anggaran Piala Kemerdekaan awalnya dipatok Rp 23 miliar, namun seiring berkurangnya partisipan turnamen, Tim Transisi juga harus merevisi ulang anggaran tersebut. "Estimasi awal 30 klub, tapi karena menjadi 21 klub, maka harus dikurangi. Sponsor nanti bisa dari pihak swasta dan memungkinkan untuk BUMN," pungkasnya. (Ris/Win)Â
Baca juga:
Diego Godin: Gabung AC Milan? Itu Langkah Mundur
Manchester United Jago Datangkan Bintang di Masa Injury Time
Permak Stamford Bridge, Bos Chelsea Keluarkan Rp 10,5 Triliun
FA Beri Kabar Bagus untuk Rekrutan Kelima Liverpool
Â