Hadiah Piala Kemerdekaan Mandek, Kemenpora Pasang Badan

Sebagai pemenang Piala Kemerdekaan, PSMS harusnya berhak atas hadiah sebesar Rp 1,5 miliar.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 09 Okt 2015, 16:16 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2015, 16:16 WIB
Sepak Bola Indonesia, Hanya Separuh Nafas
Pemain PSMS Medan meraih gelar juara Piala Kemerdekaan 2015. Minggu (13/9/2015). (Bola.com/Robby Firly)
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengambil alih proses pembayaran hadiah para pemenang turnamen Piala Kemerdekaan yang masih tertunggak hingga saat ini. Kemenpora tidak ingin kejadian ini sampai mencoreng citra pemerintah.
 
"Pemerintah dalam artian Kemenpora akan mengambil alih. Karena ini bukan turnamen ilegal, ini kan turnamennya Kemenpora juga, bahkan dibuka oleh Pak Presiden (Presiden Joko Widodo). Makannya kita tidak mau turnamen ini dilanda kabar yang tidak sedap," ujar Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewabroto, di kantor Kemenpora, Senayan, Jumat (9/10/2015).

Turnamen Piala Kemerdekaan telah berakhir pada 13 September lalu. Wakil Sumatera Utara, PSMS Medan, keluar sebagai juara usai mengalahkan Persinga Ngawi dengan skor 2-1 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.

Sebagai pemenang, Ayam Kinantan harusnya berhak atas hadiah sebesar Rp 1,5 miliar. Namun hingga saat ini, manajemen PSMS belum juga menerima apa yang telah menjadi haknya. Manajer PSMS Andri Mahyar mengatakan bahwa ketua Tim Transisi Bibit Samat Rianto sempat menjanjikan akan melunasinya, Kamis, 8 Oktober 2015, namun hal itu tidak terealisasi.

Tim Transisi sendiri sulit dimintai keterangan terkait permasalahan ini. Namun salah satu kendala yang selama ini jadi penghalang adalah belum cairnya seluruh dana dari pihak sponsor. Event Organizer (EO) Cataluna Sportindo juga tidak bisa menekan sponsor agar segera mencairkan dana tersebut. Menurut Gatot, kewenangan itu sebenarnya domain Tim Transisi. (Ton/Rco)*

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya