Main di SUGBK, Persib Minta Jaminan Keselamatan

Umuh berharap Mahaka mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar tidak mencederai turnamen Piala Presiden.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 13 Okt 2015, 09:02 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2015, 09:02 WIB
20151010-Persib vs Mitra Kukar
Penyerang Mitra Kukar, Defri Risky (kiri) tertegun menyaksikan pemain Persib merayakan gol yang dicetak Firman Utina di semi final leg kedua Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (10/10/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, menjelaskan jika laga final Piala Presiden 2015, benar-benar digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pihaknya akan meminta jaminan keselamatan dan asuransi dari pihak Mahaka Sport and Entertainment selaku promotor.

Menurut Umuh, asuransi dinilai sangat diperlukan terutama untuk mengantisipasi kasus yang dulu pernah terjadi terjadi.  Ia menuturkan nyawa dirinya dan para pemain sempat terancam setelah dilakukan aksi pelemparan bom molotov oleh oknum pendukung Persija Jakarta yang membuat bus Persib rusak parah.

"Saya  bicara dengan pihak Mahaka, [Hasani], tidak masalah kalau di Jakarta, cuma soal asuransi keselamatannya saya tanya bagaimana? Ternyata pihak panitia belum punya asuransi, panitia kan harus bertanggung jawab dan harus siap menjaga-jaga hal yang tidak diinginkan," kata Umuh kepada wartawan, Senin (12/10/2015).

"Kalau ada mobil yang rusak seperti dulu, bus Persib, saya dan tim dibakar pake bom molotov gimana? Untung dekat sama gerbang tol sehingga selamat," tambahnya.

Umuh berharap jika pihak Mahaka mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar tidak mencederai turnamen Piala Presiden. Dengan begitu kedepannya sepak bola Indonesia masih bisa digulirkan.

Sebelumnya, Umuh menegaskan bahwa dirinya tidak menyangsikan pengamanan yang bakal dilakukan pihak kepolisian, namun lebih baik jika mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa merugikan semua pihak.

"Sekarang ada puluhan ribu pengamanan. Ya saya percaya sama aparat, tapi jangan dulu nunggu ada korban, lebih baik cegah dulu. Saya meminta kebijakan kepada Mahaka pada panpel terutama, karena ini pakai nama Piala Presiden jangan dianggap enteng," ujarnya.(Okn/Ian)

 

Baca juga:

Video Pedrosa Asapi Lorenzo dan Rossi di Motegi

Gara-gara Ban, Rossi Sempat Stres di MotoGP Jepang

Jurgen Klopp: Saya Bukan Tuhan!

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya