Skenario Macet, Sriwijaya Gagal Redam Persib di Final

Sriwijaya FC harus menyerah 0-2 saat tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 18 Okt 2015, 23:49 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2015, 23:49 WIB
Babak Pertama, Persib Sudah Unggul Dua Gol!
Penyerang PersibBandung Spasojevic beradu bola dengan Bek Sriwijaya FC Fachrudin di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/10/2015). Persib unggul 2-0 dibabak pertama atas Sriwijaya FC. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Sriwijaya FC gagal merebut gelar juara Piala Presiden 2015 usai menyerah 0-2 dari Persib Bandung, Minggu (18/10/2015). Asisten pelatih Laskar Wong Kito, Hartono menjelaskan penyebab kekalahan timnya adalah karena skenario yang dijalankan oleh Titus Bonai dan kawan-kawan tidak berjalan mulus.

"Awalnya kami menginstruksikan para pemain untuk bermain bola pendek. Tapi, kami malah bermain bola-bola panjang ke striker. Kami terpaksa melakukannya karena pemainan Persib tampil lebih baik," ucap Hartono dalam jumpa pers usai pertandingan.

Tidak berjalannya skenario tersebut pun membuat tim pelatih Sriwijaya menarik Asri Akbar di babak kedua. Asri digantikan oleh Fathul Rahman. "Gelandang kami kalah kualitas dari pemain Persib. Itu sebabnya kami tarik Asri Akbar. Kami lakukan itu untuk mengimbangi permainan Persib." bebernya.

Meski demikian, Sriwijaya tidak terlalu kecewa. Sebab para pemain sudah tampil maksimal untuk memberikan hasil terbaik di babak final. 

"Pertandingan tadi kami sudah maksimal, tapi Persib yang menang. Kami harus apresiasi pemain karena sudah sampai final meski persiapan mepet."

Sriwijaya memang tergolong sebagai kuda hitam di Piala Presiden 2015. Pasukan Benny Dolo bahkan nyaris tersingkir di babak perempat final setelah kalah 0-1 dari Bonek FC di leg pertama. Langkah SFC terjaga karena Bonek FC memilih WO di leg kedua. SFC akhirnya lolos ke final usai menjegal Arema Cronus. (Cak/Rco)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya