Liputan6.com, Jakarta - Piala Presiden 2015 akhirnya rampung. Persib Bandung keluar sebagai pemenang usai mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0 di babak final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Oktober 2015, kemarin.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan pasca gelaran Piala Presiden, pemerintah akan kembali menggelar turnamen lanjutan. Salah satu turnamen yang akan digelar yaitu Piala Panglima TNI yang rencananya akan digelar pada bulan November mendatang.
Baca Juga
Kisah Haru Hansamu Yama Bangkit dari Cedera, Nyaris Pensiun Dini Kini Jadi Andalan Persija Lagi
3 Fakta Laga Tensi Tinggi Wellington Phoenix vs Newcastle Jets, Ini Posisi Kedua Tim di Klasemen A-League Men
VIDEO: Manchester United Telan Kekalahan 2-0 di Kandang Wolverhampton, Sang Kapten Diganjar Kartu Merah
"Masih ada beberapa turnamen, paling tidak ada dua turnamen, salah satunya Piala Panglima TNI dan beberapa turnamen di kelompok umur," ujar Imam di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (19/10/2015).
Advertisement
Menurutnya, Piala Panglima TNI yang akan digelar pada awal November 2015 ini akan melibatkan seluruh klub sepakbola yang menjadi peserta turnamen Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan. Saat ini, kata Imam masih dalam tahap akhir menentukan operator yang akan menjadi pelaksana gelaran piala tersebut.
"Gabungan yang ikut di Piala Presiden maupun di Piala Kemerdekaan. Paling tidak awal November sudah dilaksanakan. Ini tinggal beberapa hari ke depan, semoga tanggal 24 Oktober sudah fix siapa operatornya, siapa pesertanya," ujarnya.
Ia berharap, beberapa klub sepakbola yang tidak ikut serta dalam Piala Presiden atau Piala Kemerdekaan dapat ikut serta dalam gelaran Piala Panglima TNI.
"Karena harapan saya Persipura juga ikut, Persebaya yang baru juga ikut, dan beberapa klub yang memungkinkan keterlibatan penuh juga ikut," kata Imam.
Ia pun menegaskan, pemerintah tetap berkomitmen untuk terus mengadakan turnamen sepakbola yang melibatkan para pemain profesional dan klub-klub sepakbola yang ada saat ini. Walaupun saat ini, Indonesia masih mendapatkan sanksi dari FIFA.
"Jalan terus, tidak boleh berhenti. Nanti kita tunggu kedatangan FIFA. Kalau FIFA datang kita akan beri tahu semuanya bahwa pemerintah itu berharap FIFA ini mendengar dan memberikan porsi keterlibatan yang lebih kepada pemerintah. Kira-kira itu," kata dia. (Nil)