Terungkap Penyebab Tewasnya Luis Salom di Catalunya

Luis Salom tewas akibat kecelakaan di sesi latihan bebas.

oleh Thomas diperbarui 07 Jun 2016, 08:54 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2016, 08:54 WIB
Luis Salom
Aksi pebalap SAG Team Moto 2, Luis Salom, dalam GP Italia di Sirkuit Mugello, (21/5/2016). (AFP/Giuseppe Cacace)

Liputan6.com, Catalunya- Pembalap Moto2 Luis Salom meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan maut saat mengikuti sesi latihan bebas GP Catalunya, Jumat (3/6/2016) pekan lalu. Kepergian Salom meninggalkan duka mendalam. Pembalap-pembalap top MotoGP seperti Valentino Rossi dan Marc Marquez terpukul atas kejadian tersebut.

Tim yang dibela Salom, SAG, akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi seputar penyebab meninggalnya pembalap Spanyol itu. Berdasarkan penyelidikan yang mereka lakukan, masalah pengereman menjadi salah satu penyebab kecelakaan maut tersebut terjadi.

Berikut pernyataan resmi SAG mengenai penyebab kematian Salom:

Baca Juga

  • Sinyal Kepindahan Bek Pantai Gading ke MU Semakin Menguat
  • Video Detik-detik Perdamaian Rossi dan Marquez
  • Dua Pemain Spanyol Tumbal Kedatangan Mourinho di MU

Pada hari Jumat 3 Juni Luis Salom meninggal dunia saat sesi latihan bebas kedua GP Catalunya menyusul sebuah insiden yang dialami di tikungan 12 Sirkuit Catalunya.

Setelah menerima data telemetri Minggu 5 Juni 2016 dari organisasi, staf teknis dari tim SAG segera mengadakan pertemuan untuk secara menentukan sendiri fakta dari kecelakaan tersebut dan untuk menceritakan setelah itu dengan ketepatan apa yang terjadi dalam hal teknis pada kecelakaan di tikungan 12 Sirkuit Catalunya.

Dalam analisis yang dilakukan pada data telemetri yang dibantu pemilik tim Edu Perales, manajer tim Jordi Rubio, Bernat Bassa (chief mekanik Luis Salom), pembalap Moto2 Jesko Raffin, Michael Ferger (chief mekanik  Raffin) serta manajer Luis, Marco Rodrigo.

Selama FP2 itu, Luis membuat catatan terbaiknya (1 menit 48.608 detik) sebelum melakukan pit stop pertama untuk mengganti ban belakang motornya. Setelah itu Luis kembali ke lintasan dan tidak lama kemudian mengalami insiden tersebut.

Pada lap tersebut, Luis tiba di tikungan 12  dengan titik pengereman 6 km/per jam lebih lambat ketimbang lap tercepatnya, menurut data telemetri itu karena akselerasi yang lebih rendah pada penghujung tikungan 11. Karena kecepatan berkurang, Luis melakukan pengereman sembilan meter kemudian untuk mempertahankan kecepatan di tikungan 12.

Pada awal tikungan 12 itu ada ketidakteraturan pada aspal yang diketahui semua pembalap (bump). Keterlambatan pengereman dilakukan Luis untuk mempertahankan rem ketika berjalan di atas aspal yang bergelombang, yang bertentangan dengan lap-lap sebelumnya dimana dia sudah melepas rem di tempat itu.

Semua itu ditambah dengan lap terbaiknya di FP2 menghasilkan tekanan pada ban depan dan kehilangan grip pada aspal bergelombang. Kehilangan cengkeraman tersebut menghasilkan kecelakaan tragis yang kita semua tahu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya