Liputan6.com, Jakarta - Sampai pada pekan ke-12 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, beberapa striker tampaknya masih dalam proses adaptasi. Pasalnya lima striker ini harus dicap sebagai penyerang mandul karena belum menampilkan performa yang diharapkan sebagai ujung tombak.
Permainan striker yang mengecewakan tentu berimbas kepada performa tim itu sendiri. Beberapa klub merasakan dampak lantaran penyerangnya mandul.
Bukan hanya penggawa lokal, pemain asing yang diharapkan menjadi ujung tombak malah melempem di depan gawang. Bahkan, dari lima daftar ini, tiga di antaranya diisi oleh penyerang asing.
Padahal, mereka didatangkan dengan ekspetasi tinggi. Gaji yang dikeluarkan oleh manajemen klub sudah pasti di atas pemain-pemain lokal. Lantas, siapa striker yang masih mandul sejauh ini? Berikut Liputan6.com sajikan:
Juan Belencoso
Juan Belencoso
Striker asal Spanyol ini sejatinya mendapat ekspetasi tinggi sejak kedatangannya ke Persib. Bukan tanpa alasan, dia datang dengan status salah satu nomine pemain terbaik AFC.
Akan tetapi, mantan pemain Kitchee FC ini masih belum bisa membuktikan ketajamannya. Padahal, dua pelatih yang menangani Persib, yakni Dejan Antonic dan Djadjang NUrdjaman acap memberikan kepercayaan penuh bagi Belencoso.
Hal ini terlihat kala penyerang asal Spanyol tersebut bermain dalam 8 laga untuk Maung Bandung. Akan tetapi, dalam 714 menit bermain, Belencoso nyatanya masih mandul. Dia belum mencetak satu biji pun gol dalam TSC 2016.
Ini tentu menjadi catatan khusus bagi Persib. Apalagi, torehan dia malah kalah dari seorang bek, Vladimir Vujovic yang sudah mengemas tiga gol untuk Persib.
Dalam 714 menit di lapangan, pemain bernomor punggung 99 ini juga terbilang kurang apik. Dia hanya meraih 60 persen akurasi tembakan dan 50 persen umpan silang.
Advertisement
Bambang Pamungkas
Bambang Pamungkas
Semenjak ditinggal oleh Jose Adolfo Guerra, Persija Jakarta tampak kesulitan mencetak gol. Mengandalkan Bambang Pamungkas, sepertinya belum berbuah manis.
Pasalnya, sejauh ini Bepe, sapaan akrabnya belum sama sekali menandai golnya di TSC 2016. Hal ini berdampak kepada Persija yang baru mengemas lima gol saja sejauh pekan ke-12 yang sudah dilewati.
Performa Bepe di depan gawang lawan juga tak terlalu impresif. Dia hanya meraih 33 persen akurasi tembakan. Namun, yang lebih mengejutkan Bepe sama sekali belum melakukan penetrasi ke gawang lawan dengan giringan bola.
Padahal, Paulo Camargo sangat mengharapkan tajinya. Hal ini buktikan kala pelatih asal Brasil ini memberikan Bepe sembilan pertandingan.
Akan tetapi, dalam 787 menit berlaga di lapangan, Bepe masih belum menunjukkan tajinya. Hal ini membuat Persija sepertinya masih butuh sosok striker tajam pada putaran kedua nanti.
Eduardo Maceil
Eduardo Maceil
Didatangkan dari Brasil, Maceil memang kalah cemerlang dari kompatriotnya, Patrick da Silva. Bukan tanpa alasan, sampai pekan ke-11 dia baru mengemas sebiji gol saja untuk Persegres Gresik United.
Selalu diturunkan oleh Liestiadi, Maceil tampaknya belum bisa membuktikan kapasitasnya sebagai penyerang. Bukan tanpa alasan, dia sudah absen dua bulan mencetak gol untuk Persegres.
Gol semata wayangnya dalam 11 laga ini dicetak kala Persegres kalah 1-3 dari tuan rumah Barito Putera, pada 15 Mei 2016 lalu. Padahal, tercatat Maceil selalu bermain full bersama Persegres artinya 990 menit dia habiskan di lapangan.
Kegagalan mencetak gol pemain bernomor punggung 19 ini terlihat dari performa statistiknya. Dia hanya mencatatkan 36 persen saja akurasi tembakan. Selain itu, giringan bolanya juga minim, yakni hanya 50 persen saja yang sukses.
Advertisement
Aldino Herdianto
Aldino Herdianto
Pemain berusia 23 tahun ini masih belum bisa membuktikan kapasitasnya bersama PS TNI dalam TSC 2016 ini. Bukan tanpa alasan, Aldino belum mencetak satu gol pun dalam 8 kali kesempatan tampil.
Aldino sejatinya menjadi tumpuan utama PS TNI sejak Piala Jenderal Sudirman 2015 lalu. Pada turnamen tersebut, Aldi memang sukses membuktikan dirinya, dengan mencetak tiga gol dalam 8 laga bersama Laskar Loreng.
Kendati demikian, hal itu belum bisa dibuktikan oleh Aldi pada TSC 2016 ini. Bermain 8 laga dia sama sekali tak mencetak gol. Artinya, sudah 720 menit dia lewati tanpa membobol gawang lawan.
Secara statistik, Aldi sebenarnya tak terlalu buruk. Dia berhasil melakukan 60 persen tendangan ke gawang, dengan 77 persen akurasi umpan. Namun memang, Aldi tak pernah melakukan giringan bola masuk ke pertahanan lawan selama bermain.
Ini berbeda jauh kala dia tampil di Piala Jenderal Sudirman. Pasalnya, kala melawan PBFC di babak grup, dia sukses menjadi pemain terbaik dengan dua gol dalam hanya 40 menit. Tentu, pendukung PS TNI masih berharap kepada striker muda ini untuk bangkit.
Gakou Amadou
Gakou Amadou
Penyerang murni asal Mali ini sebenarnya tampil menjanjikan dalam pekan-pekan awal TSC 2016. Gakou sukses mencetak dua gol dalam hanya tiga pertandingan awal Perseru Serui, yakni melawan Persegres Gresik (7/5), dan PSM Makassar (16/5).
Akan tetapi, setelah laga melawan PSM, Gakou bak menghilang ditelan bumi. Bukan tanpa sebab, setelahnya dia absen mencetak gol untuk Cenderawasih Jinggga.
Tercatat sudah delapan pertandingan Gakou lewati dengan kemandulan. Artinya, 720 menit sudah dia lewati tanpa membantu Perseru menang. Bila dirata-ratakan, jumlah rasionya, Gakou berarti hanya 0,2 kali membantu Perseru mencetak gol.
Tentu catatan ini cukup buruk bagi striker berstatus asing. Apalagi, kalau dilihat secara statistik, Gakou hanya melakukan 43 persen tendangan ke gawang, cukup minum bagi pemain berposisi sebagai ujung tombak.
Bahkan, dua pemain lokal, Yoksan Ama dan Arthur Barrios Bonai sukses menyusul. Keduanya masing-masing sudah mencetak dua gol untuk tim besutan Agus Setyono.
(Penulis: I. Eka Setiawan)
Advertisement