Liputan6.com, Rio de Janeiro - Perjuangan kontingen Indonesia di cabang bulutangkis pada gelaran Olimpiade Rio de Janeiro 2016 akan dimulai pada Kamis (11/8/2016). Salah satu perwakilan Indonesia yang akan bertanding adalah pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang akan turun di nomor ganda putri.
Greysia/Nitya merupakan pasangan yang diunggulkan bisa mendulang medali untuk Indonesia. Sebab keduanya sudah lama berpasangan dan telah meraih banyak sekali prestasi di kancah internasional.
Salah satu yang paling membanggakan adalah medali emas yang diraih Greysia/Nitya pada ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Tak hanya itu, medali perunggu di ajang Kejuaraan Dunia juga pernah disabet oleh ganda putri kebanggaan Indonesia ini.
Baca Juga
Pasangan ini bermula pada tahun 2008. Debut Greysia/Nitya terjadi ketika mereka turun pada ajang Denmark Terbuka 2008. Pada ajang ini pasangan yang baru diduetkan gagal juara setelah terhenti di babak semifinal.
Bertahun-tahun selanjutnya, duet Greysia/Nitya tak kunjung mengukir prestasi membanggakan bagi Indonesia. Mereka rata-rata hanya mampu menembus babak semifinal di berbagai turnamen seperti Jepang Super Series 2009, dan Prancis Super Series 2009.
Akan tetapi, berkat kesabaran dan keuletan, Greysia/Nitya perlahan tapi pasti mulai menunjukkan kualitasnya. Hasilnya, pasangan ini berhasil meraih juara untuk pertama kali ketika turun diajang Thailand Open GPG 2013.
Performa Greysia/Nitya terus menanjak setahun kemudian. Pada tahun 2014, prestasi paling membanggakan muncul dari pasangan ini. Greysia/Nitya sukses meraih medali emas pada ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Sayangnya, setelah menjuarai medali emas Asian Games, Greysia/Nitya gagal merebut kembali gelar juara prestisius di level turnamen sekelas Super Series Premier. Prestasi yang mampu diraih justru berada satu level di bawah turnamen sekelas Super Series Premier yakni juara di Korea Terbuka Super Series 2015 dan Singapura Terbuka Super Series 2016. Bahkan di kandang sendiri, saat berlaga di Indonesia Open Super Series Premier, Greysia/Nitya harus terhenti di babak kedua.
Peluang di Olimpiade 2016
Peluang di Olimpiade 2016
Peluang Greysia/Nitya untuk lolos dari babak Grup C ganda putri terbilang sangat besar. Sebab, pasangan nomor empat di dunia ini tergabung di Grup C bersama Heather Olver/Lauren Smith (Inggris Raya), Poon Lok Yan/Tse Ying Suet (Hong Kong), dan Vivian Hoo Kah Mun/Woon Khe Wei (Malaysia).
Dari semua lawan, Greysia/Nitya menjadi unggulan teratas untuk lolos. Dari rekor pertemuan, Greysia/Nitya tercatat belum pernah bertemu dengan Poon/Tse. Sementara dengan Oliver/Smith, ganda putri peringkat empat dunia itu unggul 1-0.
Hanya pasangan Malaysia yang kemungkinan bisa menjadi batu sandungan bagi Greysia/Polii untuk lolos dari fase grup. Pasalnya, Greysia/Nitya punya rekor pertemuan kurang baik Hoo/Woon.
Dari tiga pertemuan, mereka hanya pernah menang sekali. Pada pertemuan terakhir di Indonesia Open Super Series Premier 2016, Greysia/Nitya takluk dua game langsung 17-21 dan 19-21. Meski begitu yang paling penting, Greysia/Nitya harus bisa memenangi laga pertama ketika bertemu pasangan Hong Kong Poon/Tse, Kamis (11/8/2016).
(Yosef Deny Pamungkas)
Advertisement