Atlet-Atlet Indonesia yang Masih Berjuang di Olimpiade 2016

Para pemain Indonesia yang tampil pada hari pertama cabang bulu tangkis Olimpiade Rio masih belum terkalahkan.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 12 Agu 2016, 10:10 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2016, 10:10 WIB
Ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto
Ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto

Liputan6.com, Jakarta Olimpiade 2016 telah memasuki hari kelima pada Kamis, 11 Agustus 2016. Sejumlah pertandingan di berbagai cabang olahraga (cabor) telah selesai digelar.

Beberapa negara peserta di ajang olahraga empat tahunan ini bahkan sudah mengoleksi medali, termasuk Indonesia. Kontingen "Merah Putih" yang memberangkatkan 28 atlet ke Rio de Janeiro, Brasil, hingga kini telah mengumpulkan dua medali perak dari cabor-cabor yang sudah dipertandingkan.

Dua medali yang diraih Indonesia disumbangkan Sri Wahyuni Agustiani dan Eko Yuli Irawan dari cabang angkat besi putra-putri. Namun, lifter Indonesia lainnya, seperti Triyatno, I Ketut Ariana, dan Deni gagal menambah pundi-pundi medali bagi Indonesia.

Hasil kurang memuskan juga diraih atlet dayung (rowing) Indonesia, La Memo, dan Dewi Yuliawati. Keduanya gugur di perempat final dan penyisihan.

Perjuangan tim panahan putra Indonesia merebut medali di Olimpiade 2016 juga kandas setelah takluk dari tim Amerika Serikat di perempat final nomor beregu. Hasil serupa juga didapat di nomor perorangan.
Hendra Purnama, Muhammad Hanif Wijaya, serta  Ika Yuliana Rochmawati gagal melaju ke babak selanjutnya.

Harapan medali di cabang ini kini tertuju kepada atlet Riau Ega Agatha. Dia berhasil melangkah ke babak 16 besar.

Terakhir, dua perenang Indonesia Glenn Sutanto dan Yessy Yosaputra harus terhenti pada babak penyisihan atau heat pada nomor-nomor yang diikutinya pada Olimpiade ke-31.

Glenn yang tampil pada nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra dan mendapat giliran pada heat kedua dalam pertandingan di Olympic Aquatic Stadium mencatat waktu 54,25 detik. Dia berada pada urutan ketiga dalam heat 2, sehingga tidak bisa lolos ke babak berikutnya karena catatan waktunya masih di bawah perenang lainnya.

Sementara itu, Yessy Yosaputra pada penyisihan nomor 200 meter punggung putri, hanya mencatat waktu dua menit 20,88 detik. Catatan waktu ini juga di bawah kemampuan terbaiknya, 2 menit 17,17 detik.

Kegagalan atlet-atlet ini mempersembahkan medali tentu tak membuat kontingen Indonesia merasa pesimistis. Sebab, masih ada beberapa atlet Indonesia dari cabang lain yang diharapkan bisa menambah pundi medali. Berikut atlet-atlet Indonesia yang masih tersisa di Olimpiade Rio:

Panahan

Riau Ega Agatha
Riau Ega Agatha

Pemanah Riau Ega Agatha membuat kejutan dengan lolos ke babak 16 besar setelah mengalahkan unggulan pertama, pemanah ranking satu dunia, juara dunia, sekaligus pemegang rekor dunia asal Korea Selatan, Kim Woo-jin. Dia selanjutnya akan menantang jagoan Italia, Mauro Nespoli, Jumat (12/8/2016).

Seperti yang diketahui, Nespoli, lawan Riau nanti, adalah pemanah yang mendepak Hanif di 32 besar. "Minta doanya semoga saya bisa berlanjut, dan mempersembahkan medali untuk Indonesia *Ega #INA #IndonesiaBisaEmas #Archery #Rio2016."

Pada Olimpiade 2016 ini, Riau tampil sebagai debutan di dua nomor yang dia ikuti, yakni nomor beregu serta perorangan putra.

Bulu Tangkis

Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan
Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan

Para pemain Indonesia yang tampil pada hari pertama cabang bulu tangkis Olimpiade Rio masih belum terkalahkan pada pertandingan babak penyisihan grup. Ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto, pasangan Ahmad Tontowi/Lilyana Natsir, Hendra Setiawan/Moh Ahsan, dan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda tidak menemui kesulitan dalam mengatasi lawan-lawan mereka.

Ganda putra Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan, yang diunggulkan di tempat kedua, selanjutnya akan bertemu pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa. Pada pertandingan terakhir babak penyisihan mekera akan melawan Chai Biao/Hong Wei asal Tiongkok.

Sedangkan, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir bakal menghadapi pasangan Bodin Isara/Savitree Amitrapai asal Thailand, dan puncaknya adalah melawan ganda Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Sementara itu, pemain tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto yang berada pada Grup J akan tampil Jumat pagi ini melawan pemain AS Howard Shu. Tommy, peringkat sembilan dunia, diperkirakan tidak akan mengalami kesulitan menghadapi pemain AS berperingkat jauh di bawahnya itu.

Atletik

Maria Londa
Maria Londa

Perolehan medali juga diharapkan datang dari cabang atletik. Di Olimpiade Rio, atletik mengirim dua perwakilannya, yaitu Maria Natalia Londa dan Sudirman Hadi.

Atlet lompat jauh, Maria Londa, baru akan bertanding pada 17 Agustus mendatang. Sedangkan, Sudirman Hadi, yang akan tampil di nomor jarak pendek 100 meter, memulai perlombaan Sabtu, 13 Agustus 2016 mendatang.   

Sebelum tampil di gelanggang atletik, Maria mendapat kepercayaan membawa bendera Merah Putih rombongan kontingen Indonesia dalam acara pembukaan Olimpiade 2016. Dia juga bakal tercatat dalam sejarah sebagai wanita pertama pembawa bendera Indonesia di pembukaan Olimpiade.

Saat ditanya perihal target medali yang diusung, Maria justru tak berani memberikan garansi mendapat medali. Dia hanya ingin fokus menghadapi pertandingan dan memasrahkan hasil kepada Tuhan.

Satu lagi wakil atletik Indonesia di Olimpiade nanti adalah Sudirman Hadi. Dia akan tampil di nomor jarak pendek 100 meter lewat fasilitas wild card. Atlet 20 tahun ini lolos dengan status sebagai pemenang lari 100 meter Kejuaraan Atletik Nasional tahun 2015.

Sudirman harus berjuang ekstra keras di Olimpiade nanti. Sebab, catatan terbaiknya  baru dalam kisaran 10,20 detik. Padahal, sprinter kelas dunia mampu berlari kencang di bawah 10 detik.

Balap Sepeda BMX

Toni Syarifudin
Toni Syarifudin

Atlet BMX Indonesia Toni Syarifudin akan mengikuti babak penyisihan pada 17 Agustus waktu setempat, atau 18 Agustus dinihari WIB. Pertandingan BMX akan digelar di Olympic BMX Center, Deodoro Cluster, Rio de Janeiro.

Toni menorehkan sejarah. Ia menjadi pembalap sepeda nomor BMX Indonesia pertama yang bisa lolos ke Olimpiade. Kepastian Toni lolos didapat setelah Indonesia menggantikan posisi Brasil yang menggunakan alokasi kuota tuan rumah.

Saat ini, Toni menempati peringkat 63 dunia. Pria berusia 25 tahun itu merupakan pembalap sepeda pertama asal Indonesia yang lolos ke Olimpiade. Nomor balap BMX sendiri mulai dilombakan pada ajang multi kegiatan tertua di dunia itu sejak Olimpiade Beijing 2008.



Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya