Piala AFF: Indonesia Tidak Takut Main di Lapangan Rumput Sintetis

Timnas bakal bertarung lawan Singapura dalam laga terakhir Grup A.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 24 Nov 2016, 14:10 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2016, 14:10 WIB

Liputan6.com, Manila - Tim nasional (timnas) Indonesia bakal  menghadapi tantangan tersendiri dalam laga terakhir Grup A Piala AFF 2016 kontra Singapura, Jumat (25/11/2016). Pasalnya, Tim Garuda bakal bermain di lapangan dengan rumput sintetis.

Ya, laga hidup-mati kontra Singapura ini memang akan digelar di Rizal Memorial Stadium. Berbeda dengan Philippines Sport Stadium yang rumputnya sungguhan, lapangan Rizal Memorial Stadium untuk ajang Piala AFF ini menggunakan rumput artifisial.

Skuat Indonesia sendiri terbilang jarang bermain di atas rumput sintesis. Hanya beberapa pemain seperti Evan Dimas, Abduh Lestaluhu, dan Manahati Lestusen yang pernah menjajal rumput sintetis di ajang SEA Games tahun lalu.

Sementara Singapura sangat familiar dengan lapangan bertipikal seperti ini. Pasalnya, Stadion Jalan Besar, markas Singapura menggunakan lapangan rumput sintetis.

"Persiapan kami sama seperti laga pertama dan kedua. Hanya yang sedikit berbeda, latihan kemarin dan nanti untuk membiasakan diri dengan rumput artifisial," kata Riedl dalam jumpa pers prapertandingan yang dihadiri Liputan6.com, di Hotel Marcopolo, Kamis (24/11/2016).

Singapura Untung

Singapura Untung
Riedl menyebut, bermain di lapangan seperti ini memberikan Singapura sedikit keuntungan. "Itu karena mereka sering bermain menggunakan lapangan yang sama. Tapi kami mempersiapkan diri dengan baik dan tidak takut bermain di sana," katanya menambahkan.

Saat ini Indonesia terpaku di posisi juru kunci klasemen Grup A dengan satu poin. Sementara Singapura berada di posisi ketiga dengan poin yang sama namun unggul selisih gol.

Jika ingin lolos ke semifinal, Indonesia harus bisa mengalahkan Singapura, sambil berharap Filipina gagal menang lawan Thailand. Itu karena saat ini, Filipina unggul satu poin di atas Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya