Liputan6.com, Hanoi - Evan Dimas mengaku sedikit merasa trauma terkait insiden pelemparan bus Timnas Indonesia, Rabu (7/12/2016) malam di Stadion Nasional My Ding. Gelandang Tim Garuda itu khawatir insiden lebih buruk bakal menimpanya dan seluruh tim.
Dalam foto yang diunggah akun Twitter PSSI semalam, tampak kaca sebelah kanan bus pecah. Para pemain dan ofisial tim juga sempat turun untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga
Para pemain juga sempat telantar di pinggir jalan selama 20 menit menunggu bus pengganti. Beruntung tidak ada yang mengalami luka serius dalam insiden itu.
"Jika ada seseorang yang menggores tubuh Anda mungkin bukan masalah yang besar. Tapi situasinya berbeda jika Anda dilempar oleh dua batu besar tepat di muka Anda," kata Evan seperti dilansir Four Four Two Singapura.
"Saya pikir itu hal yang menakutkan yang terjadi pada kami semalam. Jika sopir bus tidak memutuskan untuk kembali ke stadion, situasinya bakal semakin memburuk. Sebab, massa yang berkumpul semakin besar," ujarnya menambahkan.
Advertisement
VFF Minta Maaf
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) akhirnya meminta maaf terkait insiden pelemparan bus tim nasional Indonesia itu. Mereka menyebut tindakan itu sebagai ulah suporter tak bertanggung jawab.
Dalam perjalanan ke hotel, suporter ekstremis memecahkan jendela bus Timnas Indonesia. Kami langsung meminta maaf pada Timnas Indonesia dan meminta pihak keamanan memperketat penjagaan hingga tim tamu meninggalkan Vietnam," bunyi pernyataan resmi VFF di website.
"Meski insiden itu tidak menimbulkan korban serius, tetapi membuat citra negatif pada suporter Vietnam. Selain itu, insiden ini tidak mencerminkan sikap fair play yang sedang dibangun suporter Vietnam."
Advertisement