Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia saat ini tengah mencari kandidat pengganti Alfred Riedl di timnas Indonesia. Beberapa nama mencuat, tapi patut dinantikan kapasitasnya.
Baca Juga
Timnas Indonesia sendiri saat ini memang tak memiliki pelatih. Ini setelah kontrak Riedl di timnas sudah berakhir per Desember 2016 ini.
Beberapa nama mencuat, selain Hiddink, ada nama Robert Alberts, Pieter Huistra, hingga Widodo C Putro. Namun, dari sekian kandidat, tentu harus ditelaah lebih lanjut.
Maka itu, Liputan6.com mencoba menganalisis nama-nama kandidat pelatih timnas Indonesia. Berikut daftarnya:
Robert Alberts
Robert Alberts
Nama Robert Rene memang jadi salah satu yang dikandidatkan menjadi pelatih timnas Indonesia. Dia bisa dibilang cukup lihai menangani pemain.
Beberapa klub Tanah Air pernah ditanganinya. Ini jadi salah satu nilai plus lantaran dia tentu paham dengan karakter pemain Indonesia.
Tengok saja PSM Makassar yang disulapnya pada TSC 2016 lalu. Mengawali awal yang sulit, Robert mengubahnya dengan cemerlang. Siapa sangka, PSM yang pada pekan kelima ada di posisi ke-15 bisa finis di peringkat keenam?
Apalagi Robert terbilang cukup punya sejarah menangani timnas. Pada 2002, Robert menjadi direktur kepelatihan di Korea Selatan. Dia juga menjabat pelatih kepala Timnas U-17 Korsel hingga 2004.
Advertisement
Pieter Huistra
Pieter Huistra
Nama Huistra juga menjadi yang terdepan melatih Skuat Garuda. Bukan tanpa alasan, dia juga pernah menukangi Indonesia pada 2015 lalu.
Pengalamannya di negeri kelahirannya, Belanda menjadi nilai plus. Dia pernah menjadi asisten pelatih Vitesse rentang 2005-2009, dan asisten pelatih AFC Ajax pada 2009-10 lalu.
Huistra sendiri pernah ditunjuk sebagai Direktur Teknik tinas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2018, pada 2015 lalu. Namun, akibat kisruh di sepak bola Indonesia beberapa waktu lalu, dia akhirnya pulang kampung.
Widodo C Putro
Widodo C Putro
Pelatih yang pada ISC 2016 lalu menangani Sriwijaya FC tersebut, memang bisa dibilang yang paling akrab dengan timnas Indonesia. Betapa tidak, ada empat kali kesempatan dia menjadi asisten pelatih di Skuat Garuda.
Pertama pada Kualifikasi Olimpiade 2006 lalu, kemudian untuk SEA Games 2007, Kualifikasi Piala Asia 2008, dan sejak 2010 silam jadi asisten pelatih Indonesia.
Tentu, sedikit banyak dia tahu dengan pemain Indonesia. Bila Thailand punya Kiatisuk Senamuang, dan Vietnam ditangani mantan pemainnya, Nguyen Huu Thang, tak ada salahnya Indonesia memercayai mantan pemainnya itu.
I. Eka Setiawan
Advertisement