Liputan6.com, Leicester - Manajer Leicester City, Claudio Ranieri mengungkap laga yang menginspirasi Leicester City jadi juara Liga Inggris. Bukan kemenangan lawan Manchester City, Liverpool atau Chelsea, justru kekalahan lawan Arsenal yang membuatnya yakin jadi juara.
Baca Juga
Musim lalu, Leicester City hanya kalah tiga kali di Liga Inggris. Dua dari kekalahan Leicester City musim lalu didapatkan dari Arsenal.
Ranieri mengungkapkan, kelahan 1-2 dari Arsenal di Emirates pada Februari lalu mulai meyakinkannya akan gelar juara. Saat itu, The Foxes kalah di injury times setelah Danny Welbeck cetak gol kemenangan.
Saat itu, Leicester City juga bermain dengan 10 pemain setelah Danny Simpson diusir wasit.
"Seluruh dunia menunggu kami kalah dan berakhir. Tapi kami menang lawan City. Dan saya bilang, "Oh penampilan bagus." Kami menang lawan Liverpool dan kalah dari Arsenal," ujar Ranieri seperti dikutip soccerway.
"Tapi kalah dari Arsenal, 11 lawan 10, dan mereka butuh 95 menit untuk kalahkan kami. Saya bilang kepada diri sendiri, " Oh mungkin kami benar-benar bisa juara."
Advertisement
Larut Kemenangan
Ranieri mengaku kesulitan untuk menghayati kemenangan musim lalu. Itu karena dirinya terlalu larut dengan kesenangan tak terkira karena akhirnya bisa jadi juara Liga Inggris.
Meski turut bernyanyi bersama penyanyi opera, Andrea Bocelli, tak manajer asal Italia itu mengaku tak betul-betul menghayatinya.
"Saat itu, bukan Claudio yang nyanyi bersama Bocelli. Atmosfer luar biasa, tapi saya di luar. Badan saya di sana tapi pikiran tidak karena kalau iya saya pasti menangis," ujarnya.
Advertisement