Liputan6.com, London- Manajer Leicester City Claudio Ranieri menilai tahun 2016 merupakan tahun terbaik sepanjang kariernya. Pasalnya Ranieri mampu membawa Leicester menjadi juara Liga Inggris untuk pertama kalinya.
Musim ini Leicester terseok-seok di papan bawah Liga Inggris, namun Ranieri menilai tahun 2016 masih yang terbaik dalam kariernya.
Baca Juga
"Sebelumnya saya tak pernah menjadi juara liga, sejauh ini alasan inilah yang membuat tahun ini tahun terbaik. Tetapi saya juga tak bisa lupa kepada masa saya mulai, seperti Jamie Vardy (yang mulai dari non liga) dan saya pelan-pelan menaiki liga dan setelah 30 tahun saya akhirnya menjadi juara liga."
"Itu artinya saya telah bekerja keras sekali, dan untuk alasan ini saya bangga sekali. Saya juga bangga pada banyak orang di klub ini dan pak ketua karena saya ingin kembali ke Inggris. Saya suka semangatnya, atmosfernya dan apa pun di sekitar sepak bola di sini," sambung Ranieri.
"Ketika saya pertama tiba saya bertemu dengan orang-orang di Leicester dan merasakan kemenarikan yang fantastis. Si bos selalu memberi kami banyak energi positif yang penting bagi manajer dan semua staf di sekeling saya. Itu tahun yang luar biasa mengagumkan," kata Ranieri dalam laman Sky Sports.
Membahas filosofinya, dia berkata dia suka memperlakukan para pemainnya sebagai manusia sekaligus pemain sepak bola, dan tidak berusaha mengambinghitamkan mereka atas kesalahan yang terjadi.
"Saya bukan teman bagi para pemain saya tetapi saya sangat dekat dengan mereka. Adalah karakter saya manakala saya berbicara dengan pemain saya berbicara kepada manusia setiap saat karena bagi saya sepak bola mirip kehidupan, dan Anda bisa menang atau kalah. Anda punya momen buruk, tapi jika Anda kuat dan tetap bersama maka Anda akan bisa melawatinya."
Ranieri melanjutkan, "Itulah mengapa saya tak ingin membahas pemain atau menyalahkan mereka atas kesalahan yang terjadi. Saya bilang pada mereka, 'saya berbuat salah, semua orang pernah salah'. Yang penting adalah memahami di mana Anda berbuat salah, petik hikmahnya, lalu masuk lapangan dan berusaha tampil lebih bagus. Itulah filosofi saya."