Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia menatap babak baru. Ya, Pasukan Garuda tengah mencari nakhoda baru menggantikan Alfred Riedl.
Salah satu nama yang masuk pertimbangan adalah Luis Milla. Prospek kedatangannya cukup menarik. Sebab, Milla memiliki pengalaman segudang di dunia si kulit bundar. Terlebih, dia juga sangat gemar dengan pemain muda.
Baca Juga
"Kebetulan fisik dan permainan Indonesia mirip dengan Spanyol, termasuk taktik. Sehingga kami condong mencari ke sana," kata Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi, kepada wartawan.
Dari pernyataan itu, sosok Milla pantas dipertimbangkan menangani Timnas Indonesia. Setidaknya ada tiga alasan mengapa Milla layak ditunjuk.
Advertisement
Familier Menangani Tim Muda
Setelah memutuskan menjadi pelatih, Milla banyak menangani Timnas Spanyol dalam usia muda. Tercatat, dia pernah dipercaya menjadi nakhoda U-19, U-20, U-21, dan U-23.
Hal ini senjalan dengan rencana PSSI. Sebab, PSSI ingin arsitek selanjutnya memiliki proyeksi panjang. Nantinya, tim-tim junior itu diproyeksikan kembali menjadi andalan tim senior.
Di sinilah keuntungan Milla. Sebab, dia lebih mengerti bakat pemain muda. Apalagi ujian pertamanya adalah membawa Indonesia berjaya pada SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 mendatang.
Advertisement
Melahirkan Nama-Nama Mapan
Tim junior bukan sekedar pembinaan bagi Milla. Ya, lulusan La Masia ini selalu berusaha mempersembahkan prestasi.
Tidak heran jika Milla sukses membawa Spanyol U-21 menjadi juara Eropa 2011. Pada kesempatan ini, juga dia melahirkan nama-nama yang kini berkibar pada pentas sepak bola dunia, di antaranya David de Gea, Juan Mata, Javi Martinez, hingga Thiago Alcantara.
Poin ini dirasa sangat penting. Sebab, Indonesia dikenal punya talenta muda terbaik di Asia Tenggara. Namun, sampai saat ini belum ada pelatih yang mampu mengolahnya.
Pernah Menangani Tim Asia
Milla bisa dibilang mumpuni di berbagai level. Meski mayoritas menghabiskan waktu bersama Spanyol, Milla ternyata pernah menangani tim Asia sekitar empat tahun llalu.
Dia dipercaya menangani klub Uni Emirat Arab Al-Jazira pada Februari 2013. Meski singkat dan tak terlalu mengkilap, pengalaman di Asia bisa jadi nilai plus bagi Milla. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara Asia dengan kecintaan besar terhadap sepak bola. Â
Faktanya, Milla merupakan spesialis timnas. Selain membawa Spanyol U-21 juara, dia juga membantu tim U-19 masuk final Piala Eropa 2010. (I. Eka Setiawan)
Advertisement