Liputan6.com, Jakarta - Presiden Real Madrid, Florentino Perez terkenal karena proyek Los Galacticosnya sejak tahun 2000-an lalu lalu. Dia memboyong pemain-pemain termahal di dunia untuk gabung Real Madrid.
Tak hanya boros keluarkan uang transfer, Perez juga terkenal jago membujuk. Tak aneh jika pemain sekelas Luis Figo berani berkhianat dari Barcelona menuju Real Madrid.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, ini adalah sesuatu yang tabu di dunia sepak bola Spanyol. Pemain Barcelona hijrah ke Real Madrid atau sebaliknya selalu mendapatkan kecaman dari fans.
Meski begitu, Perez tak hiraukan aspek ini. Yang paling penting, dia bisa boyong target pemain yang dibidiknya untuk Real Madrid. Namun tak semua rayuan Perez berhasil. Seperti apa strategi Perez? Berikut rinciannya seperti dirangkum Marca:
Zidane (2001)
Tak butuh waktu yang lama buat Perez untuk membuat Zinedine Zidane yang kala itu bersinar di Juventus gabung dengan Real Madrid. Dia langsung menemui Zidane di gala dinner yang dilaksanakan UEFA di Monaco pada 2001.
Saat itu, Zidane baru saja mendapatkan Ballon d'Or karena prestasinya bersama Juventus dan Timnas Prancis. Bahkan, kontrak yang didapatkan Perez sedikit nyeleneh.
Zidane dikabarkan sembunyikan kontrak lewat sapu tangan. Sejak saat itu, Zidane pun menjelma menjadi salah satu Galacticos Real Madrid.
Dia turut memberi trofi Liga Champions ke-9 buat Real Madrid pada 2001. Satu golnya di final Liga Champions membantu Real Madrid jadi juara saat kalahkan Borussia Dortmund.
Advertisement
Ronaldo da Lima (2002)
Real madrid bukan sekali dapatkan Ronaldo. Real Madrid terlebih dahulu dapatkan Ronaldo da Lima, bintang yang bersinar di Brasil dan Inter Milan.
Penampilan memukau Ronaldo di Piala Dunia 2002 membuat Perez tak tahan untuk memboyongnya ke Bernabeu. Segala usaha dilakukan Perez untuk dapatkan Ronaldo saat itu meski tidak mudah.
Dia harus bolak balik Milan-Madrid untuk dapatkan tanda tangan pemain berambut plontos ini. Untuk membujuk Presiden Inter Milan kala itu, Massimo Moratti, Perez rela membawa kapal pesiar mewahnya ke Formentera Italia.
Butuh 9 hari bagi Perez untuk rampungkan transfer Ronaldo. Untunglah, Ronaldo sempat hijrah ke Inter Milan dulu.
Jika tidak, dia yang sebelumnya sempat bermain di Barcelona bakal jadi bahan cemoohan fans asal Katalunya.
David Beckham (2003)
Florentino Perez harus jatuh bangun dapatkan David Beckham pada 2003 lalu. Momen itu datang saat manajer MU, Alex Ferguson ribut dengan Beckham.
Ferguson dikabarkan melemparkan sepatu ke kepala Beckham di ruang ganti. Kala itu, Perez harus bersaing dengan Barcelona yang mengincar Beckham.
Namun Perez menghalau semua peminat. Dia meyakini Barcelona tak akan pernah bisa dapatkan Beckham.
Beragam cara dilakukan Perez untuk dapatkan Beckham seperti membujuknya di sekolah anaknya sampai di rumahnya sendiri. Sebulan kemudian, Real Madrid dapatkan Beckham.
Advertisement
Karim Benzema (2009)
Real Madrid kepincut dengan ketajaman Karim Benzema setelah melihat penampilannya di Lyon. Perez pun langsung bergerak.
Dia langsung menemui Benzema di rumahnya di Lyonaise untuk pastikan bisa segera gabung Real Madrid. Mendapati bos Real Madrid di rumah mewahnya, Benzema tak kuasa menolak.
Keduanya pun teken kontrak pada Juni 2009. Tak sia-sia Real Madrid memboyong Benzema karena pemain ini terbukti produktif.
Dia menjadi pemain kedua yang paling produktif setelah Cristiano Ronaldo di Real Madrid. Dia pun segera mendapatkan kontrak baru musim depan.
Joaquin Sanchez dan Sergio Aguero
Dua pemain ini merupakan dua target Florentino Perez yang gagal diboyong ke Real Madrid. Untuk mendapatkan Joaquin, Perez sempat mengutus Raul Gonzales untuk membujuknya.
Raul mengajak Joaquin untuk temui Perez di sebuah ruangan khusus. Rupanya, Joaquin yang kala itu berkostum Real Betis tidak suka dengan cara itu dan menolak tawaran Perez.
Perez pun tak kenal lelah kejar Sergio Aguero. Di sebuah laga derby, Perez sempat bujuk Aguero untuk gabung Real Madrid. Pertemuan dilakukan di pintu masuk stadion Bernabeu.
Saat itu, Perez membawa jersey putih Real Madrid dan bujuk Aguero dengan mengatakan betapa bagusnya dia jika pakai baju putih ketimbang kostum Atletico Madrid.
Sayang, semua rayuan ini gagal. Aguero pun hijrah ke Manchester City.
Advertisement