Kalah Memalukan dari Barcelona, Gelandang PSG Diserang Suporter

PSG kalah agregat 5-6 dari Barcelona di 16 besar Liga Champions.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 10 Mar 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2017, 09:00 WIB
PSG-Barcelona-Liga Champions
Para pemain PSG terlihat lesu usai gelandang Barcelona, Sergi Roberto mencetak gol kemenangan pada leg ke dua babak 16 besar Liga Champions di stadion Camp Nou, Spanyol (9/3). Barcelona menang 6-1 (agregat 6-5). (AFP PHOTO / Josep Lago)

Liputan6.com, Paris - Paris Saint-Germain (PSG) mengonfirmasi bahwa telah terjadi insiden penyerangan dan pengerusakan yang dilakukan suporter kepada pemain mereka. Insiden itu terjadi usai PSG kalah menyakitkan dari Barcelona di leg kedua 16 besar Liga Champions.

Pasukan Unai Emery yang dihancurkan Barcelona dengan skor 6-1 (agregat 6-5) di Camp Nou, Rabu (8/3), mendapati sekelompok fans yang mengamuk setelah mereka mendarat di Paris. Sekelompok fans PSG yang marah itu menunggu para pemain datang kemudian melontarkan kata-kata makian saat akan meninggalkan Bandara Le Bourget Airport.

"Orang-orang secara lisan menghina para pemain sebelum merusak mobil mereka. Beberapa kendaraan rusak," bunyi pernyataan PSG dilansir dari ESPN, Jumat (10/3/2017).

"Dalam suasana panas dan agresif seperti ini, semua kendaraan dikawal untuk memastikan pemain, keluarga dan staf mendapatkan perjalanan yang aman. Satu orang (pendukung) diserempet mobil saat berusaha menuju kerumunan yang secara fisik bisa mengancam pemain dan keluarga," lanjut pernyataan itu.

Klub raksasa Prancis itu kemudian menegaskan bahwa penyelidikan polisi sedang berlangsung untuk mencari tahu apa yang terjadi. Gelandang veteran asal Italia, Thiago Motta, yang bermain di 16 besar Liga Champions tertangkap kamera menabrak seorang pendukung yang mendekati mobilnya.

Alessandro Canovi, agen pemain asal Italia itu menegaskan kepada surat kabar Le Parisien, kliennya terpaksa melakukan itu guna melarikan diri dari kerumunan fans yang marah. "Thiago dihentikan," jelas Canovi. "Istrinya berada sisinya dan pendukung memukuli atap dan samping mobil."

"Dia ingin keluar dari sana secepat mungkin. Dia menjalankan kendaraan tetapi tidak melarikan diri. Jika dia memukul seseorang, kami mohon maaf, tapi itu belum terbukti," ujar Canovi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya