Ternyata, Ronaldo Sosok Pemain Cengeng

Hasrat Ronaldo untuk menang telah membawa dirinya meraih empat gelar liga domestik

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 29 Mar 2017, 07:36 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2017, 07:36 WIB
Cristiano Ronaldo
Tangisan Cristiano Ronaldo usai Portugal kalah dari Yunani di final Piala Eropa 2004. (The Telegraph)

Liputan6.com, Jakarta Emosi bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, kerap muncul jika timnya bermain buruk atau menelan kekalahan. Bahkan, beberapa kali Ronaldo menyalahkan rekan-rekannya jika tak mau bekerja sama dengannya di lapangan.

Sebaliknya, pemain asal Portugal ini juga kerap menonjolkan sifat egonya. Dia selalu ingin lebih menonjol dari teman satu timnya, terutama saat bertanding.  

Ternyata, sikap Ronaldo seperti itu sudah terlihat sejak kecil.  Ini diutarakan teman masa kecil Ronaldo (CR7).

Menurut Ricardo Santos, pemain bernomor punggung 7 itu,  disebut cengeng oleh teman-temannya karena sikap emosional. Itu terjadi ketika timnya kalah atau saat tidak mendapat operan bola.

"Cengeng, ya, karena Ronaldo telah mencintai kemenangan seperti yang ia cintai saat ini, dan ketika ia kalah dan saat anak-anak lain tidak mengoperkan bola kepadanya, ia biasanya menangis," kata Ricardo Santos.

Santos bermain bersama pemegang gelar Pemain Terbaik Dunia sebanyak empat kali itu, untuk tim amatir CF Andorinha di Madeira, pulau di Samudera Atlantik Utara yang termasuk wilayah Portugal.
Ayah Ronaldo bekerja sebagai pembantu umum di Pulau Madeira.

Namun, cukup terbukti hasrat Ronaldo untuk menang telah membawa dirinya meraih empat gelar liga domestik dan tiga gelar Liga Champions di sepanjang karier gemilangnya bersama klub Manchester United Inggris dan Real Madrid .

Pemain 32 tahun itu, yang merupakan pencetak gol terbanyak Liga Champions hingga kini. Dan, sekarang Ronaldo menjadi kapten tim Portugal yang menjuarai Piala Eropa 2016 di Prancis.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya