Liputan6.com, Jakarta Sejak tur pramusim hingga balapan MotoGP 2017 bergulir, pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi kerap berbicara soal kinerja ban yang disediakan Michelin. Bahkan, Rossi juga terkesan menegaskan bahwa ban salah satu penghambat lajunya.
Sejatinya, ban bukan masalah baru bagi Rossi, pengoleksi tujuh gelar juara dunia kelas utama dan MotoGP. Sejak musim perdana Michelin menjadi pemasok ban pada MotoGP 2016, Rossi sudah berulang kali mengeluhkan kinerja ban. Saking kecewanya, ia juga berulang kali memberikan saran kepada Michelin.
Baca Juga
Sepanjang tes pramusim hingga race MotoGP Qatar 2017, The Doctor jelas-jelas mengaku tidak menyukai ban depan YZR-M1 yang dinilai terlalu lunak. Hal itu yang dinilai Rossi membuatnya kesulitan berimprovisasi.
"Dalam hal apa pun, saya ingin melaju dengan apa yang mereka berikan. Segalanya berbeda dengan Michelin yang jauh lebih rumit. Dengan Bridgestone, kami lebih berani, tapi sekarang kami harus lebih sedikit berhati-hati," ujar Rossi, dikutip Tuttomotoriweb.
Sebelum Rossi, pembalap Suzuki Andrea Iannone juga mengeluh kepada Michelin pada tes pramusim MotoGP 2017. Untungnya, Michelin tak keras kepala. Mereka memilih untuk menampung dan mempertimbangkan keluhan-keluhan para pembalap.
Advertisement
Menanti Ban Baru
Karenanya, Rossi sendiri melayangkan permintaan ban khusus kepada Michelin untuk balapan MotoGP Argentina. Sayangnya, ada keterlambatan dalam kedatangan ban itu di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Penyebabnya adalah adanya aksi pemogokan yang dilakukan para buruh transportasi.
Akibatnya, ban depan Michelin pesanan Rossi pun baru tiba pada Jumat (8/4/2017) malam. Rossi pun tak punya waktu untuk beradaptasi dengan ban baru tersebut. Besar kemungkinan pembalap berusia 38 tahun itu baru akan menjajalnya pada MotoGP Austin 2017.
"Akan menarik untuk mencoba ban baru. Ini baik bagi saya dan pembalap lainnya," aku Rossi.
Advertisement