Liputan6.com, Jakarta Rapor Valentino Rossi dalam dua balapan awal MotoGP 2017 patut diacungi jempol. Di tengah rasa pesimistis dari banyak pihak, Rossi mampu membuktikan bahwa dirinya masih sanggup kompetitif tanpa terpengaruh faktor usia.
Sempat munculnya rasa pesimistis terhadap Rossi di MotoGP 2017 bisa dimaklumi. Itu karena Rossi mendapatkan hasil buruk sepanjang tes pramusim. Bahkan, tren buruk tersebut sampai diukir Rossi saat melakoni latihan bebas.
Baca Juga
Di luar dugaan, Rossi mendapatkan hasil positif pada balapan MotoGP Qatar dan Argentina. Ia memaksimalkan dua balapan tersebut dengan finis podium ketiga dan kedua. Kini, ia mulai menatap MotoGP Austin, tempat di mana ia mengalami kesialan pada balapan musim lalu.
"Austin selalu menjadi tempat yang sulit bagi saya, tapi saya sangat menyukai lintasan di sana. Tahun lalu saya punya kecepatan untuk bersaing, tapi saya terjatuh. Kali ini saya ingin menjalani balapan yang bagus," kata Rossi, dikutip GP One.
Ya, MotoGP Austin menjadi awal kesialan Rossi di musim lalu. Setelah itu, The Doctor harus kembali mengakhiri balapan tanpa poin hingga tiga kali, yakni di Italia, Belanda, dan Jepang. Itu yang menjadi salah satu penyebab Rossi gagal menjadi juara dunia.
Advertisement
Waspadai Vinales
Namun, masih banyak hal yang harus diperhatikan pembalap berusia 38 tahun itu sebelum benar-benar beraksi di Sirkuit Austin, 23 April 2017. Selain masalah ban, ia juga harus menemukan cara untuk menandingi kecepatan rekan setimnya di Movistar Yamaha, Maverick Vinales.
Dua balapan awal menjadi bukti potensi Vinales sebagai kandidat juara dunia MotoGP 2017. Tanpa aral melintang, ia sanggup merebut podium juara di dua seri itu. Puncak klasemen pembalap pun menjadi milik Vinales dengan keunggulan 14 poin atas Rossi.
"Untuk mengetahui seberapa saya jauh dari kemenangan di Argentina, Anda harus bertanya kepada Maverick. Ia memiliki musim dingin yang sempurna dan juga sempurna dalam dua balapan pertama. Ia jelas yang tercepat, tapi saya akan berjuang," tegas Rossi.
Advertisement