Liputan6.com, Gresik - Manajemen Persegres Gresik membuka lowongan untuk manajer tim. Ini akibat kosongnya kursi manajer Persegres usai dicopotnya Hanafi dari jabatan tersebut.
Saat ini sudah ada dua kandidat kuat untuk mengisi kekosongan manajer Persegres. Dua nama tersebut adalah dr. Asluchul Alif Maslikhan yang saat ini menjabat sebagai Dirut RS Fatma Medika Gresik, dan Thoriq Majjidanor, putra kedua Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, yang juga owner Persegres.
Baca Juga
Selain itu, ditunjuknya manajer yang baru tersebut, terkait dengan buruknya prestasi Persegres selama mengikuti kompetisi Liga 1. Pasalnya, hingga saat ini tim asal Gresik itu masih terpaku di zona degradasi (urutan ke17) dengan meraup 5 poin.
Dari 10 laga yang dilakoni, Persegres hanya menang 1 kali, 2 kali seri, dan 7 kali menelan kekalahan. Ironisnya lagi, Persegres kebobolan 19 gol, dan hanya memasukkan 11 gol atau minus 8 gol. Banyaknya gol yang bersarang ke gawang Persegres menandakan tim tersebut paling banyak kebobolan dari 18 tim yang ikut kompetisi Liga 1.
Nama dr Alif, panggilan akrabnya, memang sedikit asing bagi pecinta sepak bola Gresik. Namun, nama tersebut dimunculkan oleh sekelompok supporter Ultrasmania, pendukung Persegres, karena dianggap cukup mumpuni memimpin tim.
Sebaliknya, Thoriq Majjidanor sebelumnya pernah memimpin Persegres di musim 2010-2011 hingga 2012-2013. Dari dua musim itu, Persegres tidak menuai prestasi tapi sebaliknya malah minim prestasi.
"Nama dr Alif kami masukkan karena kami menganggap manajemen Persegres perlu ada perubahan. Mudah-mudahan dengan dia masuk bisa membawa perubahan mengingat saat ini kondisi Persegres sudah tidak sehat," ujar salah satu supporter Ultrasmania yang enggan disebut namanya, Senin (12/06/2017) sore.
Advertisement
Paham Sepak Bola
Usai dibukanya lowongan manajer Persegres, sampai saat ini manajemen belum mengumumkan siapa yang bakal dicalonkan. Bahkan, media juga kesulitan untuk meminta konfirmasi ke manajemen siapa yang akan menggantikan posisi Hanafi.
Sementara itu, Ketua Umum Ultrasmania Muharrom menjelaskan, siapapun yang dicalonkan menjadi manajer Persegres harus lebih piawi mengelolah administrasi dan transparansi manajemen.
Selain itu, Ultrasmania menginginkan sosok manager yang terbuka dan mau berkorban demi kemajuan Persegres. "Siapapun yang jadi orangnya harus terbuka dan paham betul mengenai sepak bola," tandasnya. (Dimas Angga P)
Advertisement