5 Pelatih Ini Sukses Setelah dapat Kesempatan Kedua

Siapa saja mereka?

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2017, 19:30 WIB
Harry Redknapp
Harry Redknapp (GLYN KIRK / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi seorang pelatih tidak mudah. Selain harus mendapatkan kepercayaan, sang juru taktik juga pasti jadi orang terdepan yang selalu disalahkan ketika tim main buruk.

Tak ayal jalan pemecatan jadi yang paling logis bagi sebuah klub. Padahal, si pelatih punya jasa besar dalam membangun timnya untuk bersaing. Hal itu baru terasa setelah beberapa tahun. Hingga akhirnya klub kembali memberikan kesempatan kedua kepada si pelatih.

Harry Redknapp contohnya. Dia pernah ditunjuk sebagai Direktur Portsmouth pada 2001 dan kemudian jadi pelatih lagi setelah Graham Rix dipecat. Sentuhannya manis, yakni menyelamatkan klub dari ancaman degradasi dan mendalangi kesuksesan Portsmouth promosi ke Premier League.

Akan tetapi, ada cekcok yang terjadi dengan pemilik klub, Milan Mandaric, yang mengakibatkan Redknapp cabut. Redknapp kemudian malah tampil bagus setelah bergabung dengan Southampton.

Namun demikian, Redknapp mendapat kepercayaan membantu Portsmouth lagi pada 7 Desember 2005 untuk menyelamatkan klub dari ancaman degradasi. Setelah kembali, dia sukses mempertahankan klub di Premier League dan tahun berikutnya membawa Portsmouth finis kesembilan yang merupakan pencapaian liga tertinggi klub sejak 1950-an

Nah, selain Redknapp, lima pelatih di bawah ini juga sukses ketika dapat kesempatan kedua. Siapa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:

Ottmar Hitzfeld (Bayern Muenchen)

Ottmar Hitzfeld (EPA/Peter Klaunzer)
Salah satu manajer ternama Jerman, Ottmar Hitzfeld sangat diingat fans Bayern Munchen. Setelah meraih dua gelar Bundesliga dan mahkota Liga Champions di Borussia Dortmund, Bayern langsung merekrutnya.

Keputusan itu cukup baik, sebab Hitzfeld sukses meraih juara Liga Champions, dua Piala Jerman dan empat gelar Bundesliga. Namun, setelah memenangkan begitu banyak trofi, Hitzfeld dipecat setelah hasil buruk pada 2004.

Tiga tahun kemudian, Bayern berada dalam krisis saat berada di posisi terendah liga dalam lebih dari satu dekade. Mereka membutuhkan keajaiban, dan akhirnya kembali menunjuk Hitzfeld. Dia kemudian mendatangkan pemain muda bertalenta seperti Luca Toni dan Franck Ribery serta mempromosikan Toni Kroos dari akademi.

Bayern kemudian berhasil menaklukkan musim berikutnya dengan juara Bundesliga. Hitzfeld meninggalkan klub pada tahun yang sama dan sangat berjasa dalam perkembangan Bayern jadi klub menakutkan di Eropa.

Claudio Ranieri (Leicester City)

Claudio Ranieri (AFP/Paul Ellis)
Claudio Ranieri mengumumkan kedatangannya di Inggris saat bergabung dengan Chelsea. Pelatih Italia itulah yang mengorbitkan nama Frank Lampard ke skuat dan sukses membawa Chelsea ke semifinal Liga Champions. Tapi dia kemudian digantikan oleh Jose Mourinho pada tahun 2004.

Ranieri kemudian melatih klub seperti Valencia dan Inter Milan, dan gagal meraih satu trofi. Tapi itu bukan alasan baginya untuk menyerah. Dia kembali ke Inggris untuk menangani Leicester City pada tahun 2015 dan membawa The Foxes ke gelar Liga Inggris yang bersejarah.

Dia juga berhasil mengalahkan Mourinho di Chelsea  dan malah sukses bikin The Special One dipecat. Namun, pada 2016, Ranieri sendiri justru dipecat setelah musim mengecewakan dan penurunan motivasi.

Jose Mourinho (Chelsea)

Jose Mourinho (AFP/Paul Ellis)
Setelah memenangkan trofi bersama FC Porto, termasuk juara Liga Champions, Mourinho datang ke Inggris untuk menggantikan Claudio Ranieri di Chelsea. Pelatih Portugal itu memimpin The Blues meraih gelar liga berturut-turut, menjadi manajer paling sukses dalam sejarah klub.

Namun perselisihan dengan pemilik Roman Abramovich membuat Mourinho meninggalkan klub tiga musim kemudian. Dia lantas memenangkan medali gelar di Inter Milan dan Real Madrid sebelum kembali ke Stamford Bridge pada 2013.

Kali ini, Mourinho menggambarkan dirinya sebagai The Happy One, alias orang yang bahagia, dan berhasil membawa The Blues ke semifinal Liga Champions. Dia kemudian mendatangkan Diego Costa dan Cesc Fabregas ke skuat dan memenangkan Liga Inggris pada tahun 2015.

Namun, Mourinho menunju pintu keluar sebelum akhir tahun karena Chelsea berada di dekat zona degradasi. Dia bergabung dengan rival, Manchester United pada awal musim 2016/17 dan meraih gelar ganda di musim pertamanya.

Brian Clough (Nottingham Forest)

Brian Clough  (Metro)
Clough bergabung dengan Derby County pada tahun 1968, sebuah klub yang berada di dasar divisi dua Inggris selama hampir sepuluh tahun. Namun, dia sukses memenangkan Liga Inggris dalam waktu empat tahun setelah kedatangannya.

Akan tetapi ada isu mengatakan dia menghabiskan banyak uang tanpa pengetahuan ketua klub, Sam Longson membuatnya cabut pada 1973. Dia kemudian menangani Brighton & Hove Albion, serta Leeds United pada tahun 1975, di mana ia dipecat setelah hanya enam pertandingan.

Clough kemudian bergabung dengan saingan berat Derby, Nottingham Forest empat bulan kemudian. Di sana, Clough membuat pendukung Derby kesal bukan main.

Sebab, dia membawa tim yang awal kedatangannya ada di urutan 13 jadi ke puncak klasemen dan juga juara Eropa. Dia akhirnya tinggal di sana selama 18 tahun, memimpin total 994 pertandingan dan menciptakan warisan abadi di klub tersebut.

Vicente del Bosque (Tim Nasional Spanyol)

Vicente del Bosque (AFP/Pierre-Philippe Marcou)
Sebagai pemain, Del Bosque memenangkan lima gelar La Liga dan empat Copa del Rey. Dia memulai karier kepelatihannya dengan menangani tim Real Madrid B sebelum dipromosikan ke tim senior secara permanen pada tahun 1999. Dia memimpin Los Blancos untuk meraih dua Liga Champions dan dua gelar La Liga dalam empat musimnya.

Namun klub memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dan malah memberinya posisi sebagai Direktur Teknik. Del Bosque menolak dan meninggalkan Madrid untuk melatih Besiktas pada 2004. Dia kemudian beristirahat dari sepak bola setelah setahun di klub Turki itu.

Lalu, dia kembali ke sepak bola setelah mengambil posisi pelatih kepala timnas Spanyol. Dia menggantikan Luis Aragones setelah Spanyol memenangkan Euro 2008. Hasilnya? Del Bosque sukses melahirkan tim impian yang di dalamnya diisi oleh Xavi, Iniesta dan Fernando Torres serta berhasil raih juara EURO 2012.

Dia juga memenangkan Piala Dunia pertama untuk La Furia Roja pada 2010 dan mengukuhkannya sebagai salah satu manajer paling sukses dalam sejarah sepak bola.

I. Eka Setiawan

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini


Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya