Bursa Transfer Musim Panas: Nasib 3 Legenda Berakhir Pilu

Ada tiga pemain legendaris yang 'dipaksa' meninggalkan klubnya pada bursa transfer musim panas ini.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 10 Jul 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2017, 19:00 WIB
Philipp Lahm - Xabi Alonso (Bayern Munchen)
Lahm (kiri) dan Alonso memutuskan mengakhiri karier di Bayern Munchen ketimbang harus mencari klub baru di bursa transfer musim panas ini. (AFP/Christof Stache)

Liputan6.com, Jakarta - Xabi Alonso dan Philipp Lahm sudah memutuskan pensiun. Keduanya memutuskan mengakhiri karier di Bayern Munchen ketimbang harus mencari klub baru di bursa transfer musim panas ini.

Sebagai bentuk penghormatan, Bayern Munchen membuat laga perpisahan untuk keduanya. Laga persahabatan yang digelar sebelum bursa transfer musim panas dibuka berakhir manis untuk Alonso dan Lahm.

Die Roten --sebutan Bayern Munchen-- menang telak 4-1 atas Freiburg di Allianz Arena, 20 Mei lalu. Lahm bermain sebagai kapten di laga ini. Bek sayap berusia 33 tahun itu sudah 15 tahun memperkuat Bayern Munchen.

Koleksi trofi Lahm sangat lengkap bersama Die Roten. Dia sudah memenangkan delapan gelar Bundesliga dan enam Piala Jerman. Dia juga membantu Munchen memenangkan Liga Champions 2012/13, Piala Super Eropa 2013, dan Piala Dunia Antarklub 2013.

"Saya jelas sekali campur aduk perasaannya saat ini, merayakan bersama kawan-kawan untuk yang terakhir kali," kata Lahm kepada Sky Deutschland.



Sementara Alonso yang baru memperkuat Munchen pada 2014 mendapat kehormatan bisa menyelesaikan kariernya di Allianz Arena bersama Lahm. Alonso yang dibawa pelatih sebelumnya, Pep Guardiola dari Real Madrid ikut mengantarkan Munchen meraih tiga gelar bundesliga dan satu Piala Jerman.

"Saya sangat bahagia karena akhirnya tiba waktu bagi saya menutup waktu sebagai pesepak bola. Di dalam (hati) ini begitu banyak emosi. Ada momen-momen dalam pertandingan di mana saya sudah lama ingin berhenti," ujar Alonso, yang pensiun di usia 35 tahun.

Lahm dan Alonso merupakan pemain yang beruntung. Di belahan dunia lain, ada tiga pemain legendaris yang 'dipaksa' meninggalkan klubnya pada bursa transfer musim panas ini. Siapa saja mereka? Simak di halaman selanjutnya:

Francesco Totti

20170528-Totti Ucapkan Perpisahan dengan AS Roma-AP
Francesco Totti bersama istri, Ilary dan anaknya mengucapkan salam perpisahan kepada pendukung AS Roma usai pertandingan terakhirnya melawan Genoa di Stadion Olimpico, Minggu (28/5). Francesco Totti resmi pensiun. (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Nasib tak beruntung dialami Francesco Totti. Dia dipaksa meninggalkan AS Roma, klub yang dibelanya sejak 1992 hingga 2017. Totti dipaksa angkat kaki dari Olimpico Stadium karena usianya sudah 40 tahun.

Perjalanan Totti bersama AS Roma akhirnya berakhir di pertandingan melawan Genoa, 28 Mei 2017. Dalam pertandingan tersebut, Roma menang 3-2 atas Genoa.

Usai pertandingan, Totti diberikan kesempatan untuk mengucapkan perpisahan pada seluruh suporter Roma yang hadir di pertandingan tersebut.

Dalam pidato perpisahannya, Totti meminta maaf jika ia tidak mengklarifikasi soal masa depan. Hal itu, kata dia merupakan perkara yang sulit karena berpisah dengan Roma bukan hal mudah.

"Ini bukan takut seperti saat menghadapi tendangan penalti. Kali ini, saya tak bisa melihat apa yang akan terjadi," ujar Totti.

"Jadi, izinkan saya untuk sedikit takut. Kali ini, saya yang membutuhkan Anda dan kehangatan Anda. Apa yang telah Anda tunjukkan pada saya," kata Totti menambahkan.

Totti yang sudah memperkuat AS Roma sejak 1992. Dia sudah mencetak 307 gol dari 786 penampilan bersama AS Roma di semua kompetisi.

Totti sendiri belum mau pensiun sebagai pesepak bola. Klub J2 Liga Jepang, Tokyo Verdy berniat memboyongnya. Selain itu, klub Liga Amerika Serikat, LA Galaxy juga tertarik merekrut Totti.

John Terry

John Terry Resmi Pensiun dari Chelsea
Kapten tim Chelsea John Terry mendapat penghormatan yang meriah dari rekan dan penggemarnya usai berakhirnya pertandingan melawan Sunderland di Stamford Bridge, Inggris, Minggu (21/5). (AP Photo/ Frank Augstein)

John Terry merupakan palang pintu terbaik yang pernah dimiliki Chelsea. Mantan bek Timnas Inggris itu memperkuat The Blues sejak 1998. Namun, kisah harmonis antara kedua harus berakhir di musim panas ini.

Chelsea memaksanya angkat kaki dari Stamford Bridge. Tim besutan Antonio Conte itu tak memberikan kontrak baru kepada pria yang kini berusia 36 tahun tersebut.

Meski dicampakkan Chelsea, Terry belum mau pensiun. Pemain kelahiran Barking, Inggris itu memilih melanjutkan kariernya bersama Aston Villa, klub yang bermain di Divisi Championship.

Terry punya alasan tersendiri memilih Aston Villa. Padahal, dia masih bisa bermain di Liga Inggris karena ada tawaran dari West Bromwich Albion, Swansea City, dan Bournemouth. Terry tak mau memilih salah satu dari ketiga tim itu karena tak mau menghadapi The Blues.

"Mental saya akan berpengaruh saat melawan Chelsea. Terlalu sulit melupakan banyak kenangan di sana," kata mantan bek Timnas Inggris tersebut, dikutip dari Sports Mole.

"Saya sudah 22 tahun bermain sepak bola, sangat luar biasa dan itu membanggakan. Ini adalah babak baru dalam karier saya. Saya hanya mau Chelsea waspada untuk tahun depan, tapi pikiran saya 100 persen tercurah untuk Aston Villa," ujar Terry.

Bersama Chelsea, Terry sudah meraih lima gelar Liga Inggris, lima trofi Piala FA, tiga gelar Piala Liga Inggris, satu piala Liga Champions, dan satu gelar Liga Europa.

Wayne Rooney

FOTO: Wayne Rooney Resmi Tinggalkan Manchester United
Selama 13 tahun bersama MU, Wayne Rooney berhasil mendulang 253 gol dalam 559 pertandingan. (AFP/Oli Scarff)

Manchester United (MU) melepas sang kapten, Wayne Rooney di bursa transfer musim panas ini. Pria berusia 31 tahun itu kembali ke klub lamanya, Everton.

Minggu (9/7/2017), Rooney resmi meneken kontrak selama dua tahun bersama The Toffees (sebutan Everton). Dia meninggalkan Old Trafford karena perannya sudah berkurang.

Rooney kalah bersaing dengan Marcus Rashford dan Zlatan Ibrahimovic sebagai striker pada musim lalu. Dia juga kalah bersaing dari Juan Mata atau Henrikh Mkhitaryan yang bermain sebagai striker lubang.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada semua orang di MU. Terima kasih pada Direksi, manajer, dan pelatih yang telah membimbing saya," kata Rooney di Instagram.

"Terima kasih juga pada staf dan pemain yang pernah di bekerja sama dan juga fans yang luar biasa. Terima kasih untuk semua memorinya," ujarnya menambahkan.

Rooney menjadi top scorer sepanjang masa MU ketika merobek gawang Stoke City, 21 Januari lalu. Total dia tercatat menghasilkan 253 gol dari 559 penampilan bersama The Red Devils sejak 2004 hingga 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya