Liputan6.com, Jakarta - Mantan penyerang Timnas Indonesia, Indriyanto Nugroho, meminta pemain Timnas U-16 menikmati permainan saat menghadapi Thailand di fase grup Piala AFF U-15, Selasa (11/7/2017). Dia pun berharap masyarakat Indonesia tidak membebani target berlebih pada skuat Garuda Muda yang baru debut di turnamen resmi internasional.
Timnas U-16 besutan Fakhri Husaini dianggap Nunung--sapaan akrab Indriyanto-- sebagai harapan baru sepak bola nasional setelah lepas dari sanksi FIFA. Hasil imbang 2-2 melawan Myanmar di laga pembuka Piala AFF juga tak dapat dijadikan parameter kualitas pemain dari Skuat Garuda saat ini.
Advertisement
Baca Juga
"Saya harap pemain kita bisa menampilkan permainan terbaiknya dan termotivasi meraih kemenangan. Jangan terlalu muluk memberikan ekspektasi karena ingat, mereka masih muda dan akan merasa terbebani," ucap Nunung saat dihubungi Liputan6.com.
Pelatih kepala SSB Kabomania Bogor tersebut juga berkomentar soal tantangan Timnas Indonesia menghadapi Thailand. Brylian Nagietha dan kawan-kawan menurutnya punya peluang besar untuk menang asal menjaga kebugaran dan motivasi.
"Dari hasil 2-2 melawan Myanmar, bisa kita lihat mereka tidak kehilangan motivasi sampai pertandingan berakhir. Padahal sempat tertinggal," tutur Nunung.
"Kita doakan saja yang terbaik untuk Timnas sampai mereka lolos ke babak selanjutnya. Skor 1-0 melawan Thailand saya rasa sudah cukup. Asal mereka bisa menjaga kebugaran dan terus termotivasi untuk menang," ujar Indriyanto, yang juga mantan duet Kurniawan Dwi Yulianto di Timnas Primavera era 1990-an.
Peran PSSI
Indriyanto sendiri berharap PSSI, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan sepak bola nasional bisa berperan lebih dalam pembinaan usia dini. Sebab menurutnya, pembinaan berjenjang yang baik tidak akan menciptakan perbedaan kualitas yang mencolok antara timnas senior dan junior.
"Apa yang PSSI terapkan saat ini sudah benar. Saya mendukung regulasi penggunaan pemain muda di klub profesional sebanyak-banyaknya. Dari regulasi tersebut kompetisi kita lebih atraktif juga," ucapnya.
Dia menambahkan, "Setelah regulasi itu dicabut, kasihan mereka yang sudah promosi. Kesempatan bermain jadi berkurang lagi. Saya harap PSSIÂ dan pemerintah serius soal pembinaan usia muda di Liga 1 sampai Liga 3." *
Â
Advertisement