Liputan6.com, Gresik - Kejutan Kazakhstan di Kejuaraan Voli Asia 2017 hanya sampai pada laga final. Ketika kembali dipertemukan dengan Jepang di GOR Tri Dharma, Gresik, Selasa (1/8/2017), mereka tak berdaya hingga menyerah 1-3.
Awalnya, tak ada yang mengira Kazakhstan bakal melaju ke final Kejuaraan Voli Asia 2017. Apalagi, kesuksesan itu didapat setelah mendepak Korea Selatan, salah satu kandidat juara, di semifinal. Karenanya, kekalahan Kazakhstan dari Jepang bukan sesuatu yang mengejutkan.
Bagi Kazakhstan kegagalan menjadi juara juga bukan hal yang mengecewakan. Melaju ke final saja sudah menjadi pencapaian besar bagi tim besutan Igor Nikolchaenko tersebut.
Baca Juga
Sejak memisahkan diri dari Uni Soviet dan pertama kali tampil di Kejuaraan Voli Asia edisi 1993, pencapaian terbaik mereka adalah menjadi runner-up, dan itu terjadi pada 1993. Artinya, Kazakhstan sudah menunjukkan perkembangan pesat di Kejuaraan Voli Asia 2017.
"Kami melakukan kesalahan yang sangat fatal pada set terakhir. Ini benar-benar laga yang sulit dan dua set berjalan sangat sulit bagi kami. Mereka sangat bagus pada spike, servis, dan sangat kuat sebagai tim. Itu yang membuat tim kami hancur," kata Nikolchaenko.
Advertisement
Pada set pertama, Kazakhstan tak mampu memberikan perlawanan kepada Jepang, yakni 13-25. Pada set kedua, daya juang Kazakhstan mulai terlihat. Buktinya, mereka hanya kalah dengan selisih lima poin, yakni 20-25.
Puncaknya, Kazakhstan mampu mengejutkan Jepang pada set ketiga. Setelah melalui pertarungan sengit, mereka memenangkan duel dengan poin 27-25. Sayang, kebangkitan Kazakhstan tak berlanjut pada set keempat hingga menyerah 23-25 dari Jepang.
"Setelah set kedua, kondisi fisik Jepang sedikit terganggu. Dan kami mengambilnya dengan baik. Jepang memang lebih baik dari kami. Mereka sangat bertenaga. Pada turnamen sebelumnya, Kazakhstan hanya menempati posisi kesembilan. Jadi kami sudah jauh lebih baik," tegas Nikolchaenko.