Liputan6.com, Jakarta - Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di kalangan pesepakbola profesional. Pada tahun 2025, sejumlah pemain bintang internasional tetap menjalani ibadah puasa sambil berkompetisi di liga-liga elite Eropa.
Di antara mereka terdapat nama-nama terkenal seperti Mohamed Salah, Lamine Yamal, Antonio Rudiger, Ousmane Dembele, dan Omar Marmoush. Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai perjalanan mereka selama bulan suci Ramadan.
Advertisement
Baca Juga
Mohamed Salah, pemain asal Mesir yang saat ini membela Liverpool, diakui sebagai salah satu pesepak bola muslim yang paling berpengaruh. Ia selalu konsisten dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan setiap tahun. Salah pernah membuat sejarah dengan mencetak gol pada final Liga Champions 2019 meskipun sedang berpuasa. Ketaatannya dalam beragama menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para penggemar sepak bola yang mengagumi dedikasinya.
Advertisement
Selanjutnya, terdapat Lamine Yamal, pemain muda berbakat yang kini memperkuat Barcelona. Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan Yamal tetap berpuasa di tengah sesi latihan Barcelona, sementara rekan-rekannya menikmati istirahat dengan minuman. Ini menunjukkan komitmennya yang tinggi terhadap ibadah puasa meskipun harus menghadapi kondisi latihan yang sangat intens.
Antonio Rudiger, bek tengah Real Madrid, juga dikenal sebagai pemain muslim yang taat. Ia menjalankan ibadah puasa Ramadan di tengah jadwal pertandingan yang sangat padat. Selain itu, Rudiger juga menambah ibadahnya dengan melaksanakan salat tahajud dan membaca Al-Quran selama bulan suci. Kedisiplinan dan ketekunannya dalam menjalankan ibadah menjadi teladan yang baik bagi rekan-rekannya di tim.
Omar Marmoush yang juga beragama Islam menjalani ibadah Ramadan dengan penuh kesungguhan. Winger asal Mesir ini baru saja bergabung dengan Manchester City setelah sebelumnya bermain untuk Eintracht Frankfurt. Di usianya yang baru 26 tahun, Omar Marmoush telah mencatatkan delapan penampilan untuk Manchester City saat memasuki bulan ketiganya di Inggris. Ia berhasil mencetak tiga gol dalam 559 menit waktu bermain di lapangan.
Keberhasilan dan Hambatan Selama Menjalani Ibadah Puasa
Menjadi seorang atlet profesional dan melaksanakan ibadah puasa di tengah kesibukan jadwal pertandingan yang padat merupakan tantangan tersendiri. Meskipun demikian, para pemain ini berhasil mengatur pola makan serta hidrasi mereka dengan sangat baik.
Banyak dari mereka tetap dapat menunjukkan performa terbaik di lapangan, meskipun sedang menjalani puasa. Di samping itu, beberapa pemain juga memilih untuk membayar fidyah jika kondisi fisik mereka terganggu akibat berpuasa.
Salah satu contoh yang menonjol adalah Ousmane Dembele, seorang pemain asal Prancis yang kini bermain untuk Paris Saint-Germain. Ia diketahui menjalankan ibadah puasa Ramadan dan memiliki kedekatan yang kuat dengan agama Islam.
Dembele sering terlihat berdoa sebelum pertandingan, menunjukkan betapa pentingnya iman dalam hidupnya. Ia adalah contoh nyata bahwa keyakinan dapat menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi tekanan dalam dunia profesional.
Advertisement
Lamine Yamal dan Keluarga
Lamine Yamal berasal dari sebuah keluarga yang kaya akan tradisi dan budaya. Ayahnya memiliki keturunan Maroko, sementara ibunya berasal dari Guinea Khatulistiwa. Tradisi keagamaan yang kuat telah diwariskan oleh neneknya, yang juga berasal dari Maroko. Yamal menunjukkan betapa pentingnya agama dalam hidupnya dengan rutin melakukan ritual doa sebelum pertandingan.
Sebuah video yang menjadi viral di media sosial memperlihatkan Lamine Yamal tetap menjalankan puasa saat berlatih bersama Barcelona. Dalam cuitan akun X @BarcaTimes, disebutkan bahwa Yamal memilih untuk tidak mengikuti rekan-rekannya yang mengambil waktu istirahat dengan minuman. Alih-alih, ia menghabiskan masa rehatnya dengan bermain bola, yang mencerminkan dedikasinya untuk tetap berlatih meskipun dalam keadaan berpuasa.
Menurut informasi dari Islamic Finder, waktu subuh dan berbuka puasa di Barcelona berlangsung dari pukul 05.04 hingga 05.50 dan berakhir pada pukul 18.40 hingga 19.14 waktu setempat. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Yamal dan rekan-rekannya untuk menjaga kondisi fisik mereka saat berlatih dan bertanding. Dengan komitmen yang tinggi, mereka harus menemukan cara untuk tetap fit meskipun menjalani puasa.
