Liputan6.com, Nyon: Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) mempelajari dengan seksama laporan pertandingan wasit pertandingan matchday kelima penyisihan Grup G Liga Champions antara Ajax Amsterdam versus Real Madrid di Amsterdam Arena, Selasa (23/11) malam waktu setempat. Sebab, muncul dugaan adanya rekayasa atas dua kartu merah yang diterima pemain Madrid.
Xabi Alonso dan Sergio Ramos diusir wasit menyusul kartu kuning kedua yang diterima menjelang pertandingan yang berakhir dengan skor 4-0 untuk Madrid itu usai. Keduanya dianggap membuang-buang waktu. Tapi, kecurigaan muncul karena Madrid sedang unggul telak. Pun tidak ada protes dari kedua pemain meski mereka otomatis diskors satu pertandingan.
Ramos bahkan menyalami wasit asal Skotlandia Craig Thomson sebelum meninggalkan lapangan. Ramos membantah anggapan sengaja membuang-buang waktu agar dihukum wasit. "Kami tidak mencari kartu kuning kedua," ujar Ramos. "Melihat skor (Ajax tertinggal empat gol), wasit mungkin berupaya menyelamatkan mereka. Dan karena itulah saya dikeluarkan."
Mereka otomatis tidak bisa bermain untuk laga terakhir Grup G melawan Auxerre. Bukan partai penting. Toh, Los Blancos memastikan diri sebagai juara grup dan malah untung karena pada saat fase knock-out keduanya punya catatan disiplin bersih. UEFA mendelegasikan penyelidikan ke komisi disiplin mereka.
Stasiun televisi Belanda, NOS, memutar rekaman pelatih Madrid Jose Mourinho berbicara dengan Alonso di pinggir lapangan sebelum mantan gelandang Liverpool itu menerima kartu kuning kedua. Sementara pesan ke Ramos diduga disampaikan Mourinho secara berantai. Mourinho terlihat berbicara dengan kiper cadangan Jerzy Dudek yang bertukar kata dengan Iker Casillas sebelum kiper Timnas Spanyol itu mengingatkan Ramos.
Dalam aturan disiplin UEFA, artikel 10 menyebutkan, pemain bisa saja diskors lebih dari satu pertandingan jika terbukti melakukan tindakan tak sportif. Mourinho sendiri, seusai laga, membantah adanya skenario di balik itu semua.
Bintang sepak bola David Beckham pernah mengaku melakukan pelanggaran bodoh ketika Inggris berhadapan dengan Wales pada partai kualifikasi Piala Dunia pada Oktober 2004. Ketika itu Beckham mengerti dirinya cedera rusuk sehingga bisa menghabiskan masa skorsing sambil menyembuhkan kondisi fisiknya. Presiden FIFA Sepp Blatter hanya bisa mengutuk tindakan Beckham seusai pengakuan itu.(DIM/AP Sport)
Xabi Alonso dan Sergio Ramos diusir wasit menyusul kartu kuning kedua yang diterima menjelang pertandingan yang berakhir dengan skor 4-0 untuk Madrid itu usai. Keduanya dianggap membuang-buang waktu. Tapi, kecurigaan muncul karena Madrid sedang unggul telak. Pun tidak ada protes dari kedua pemain meski mereka otomatis diskors satu pertandingan.
Ramos bahkan menyalami wasit asal Skotlandia Craig Thomson sebelum meninggalkan lapangan. Ramos membantah anggapan sengaja membuang-buang waktu agar dihukum wasit. "Kami tidak mencari kartu kuning kedua," ujar Ramos. "Melihat skor (Ajax tertinggal empat gol), wasit mungkin berupaya menyelamatkan mereka. Dan karena itulah saya dikeluarkan."
Mereka otomatis tidak bisa bermain untuk laga terakhir Grup G melawan Auxerre. Bukan partai penting. Toh, Los Blancos memastikan diri sebagai juara grup dan malah untung karena pada saat fase knock-out keduanya punya catatan disiplin bersih. UEFA mendelegasikan penyelidikan ke komisi disiplin mereka.
Stasiun televisi Belanda, NOS, memutar rekaman pelatih Madrid Jose Mourinho berbicara dengan Alonso di pinggir lapangan sebelum mantan gelandang Liverpool itu menerima kartu kuning kedua. Sementara pesan ke Ramos diduga disampaikan Mourinho secara berantai. Mourinho terlihat berbicara dengan kiper cadangan Jerzy Dudek yang bertukar kata dengan Iker Casillas sebelum kiper Timnas Spanyol itu mengingatkan Ramos.
Dalam aturan disiplin UEFA, artikel 10 menyebutkan, pemain bisa saja diskors lebih dari satu pertandingan jika terbukti melakukan tindakan tak sportif. Mourinho sendiri, seusai laga, membantah adanya skenario di balik itu semua.
Bintang sepak bola David Beckham pernah mengaku melakukan pelanggaran bodoh ketika Inggris berhadapan dengan Wales pada partai kualifikasi Piala Dunia pada Oktober 2004. Ketika itu Beckham mengerti dirinya cedera rusuk sehingga bisa menghabiskan masa skorsing sambil menyembuhkan kondisi fisiknya. Presiden FIFA Sepp Blatter hanya bisa mengutuk tindakan Beckham seusai pengakuan itu.(DIM/AP Sport)