Liputan6.com, Alcaniz - Akan sulit bagi para rival Marc Marquez untuk menyalipnya dalam klasemen perburuan titel juara dunia MotoGP 2017. Saat balapan sudah tersisa empat seri, pembalap Repsol Honda itu sukses menjauh dari kejaran.
Sejatinya, rapor Marquez di MotoGP 2017 tak langsung bagus sejak awal musim. Butuh perjuangan keras bagi The Baby Alien untuk menemukan pengaturan dan beradaptasi dengan karakter mesin RC213V.
Advertisement
Baca Juga
Gelar juara semakin dekat dalam genggaman Marquez usai balapan MotoGP Aragon 2017. Dalam balapan itu, ia sukses merebut podium juara meski start dari urutan kelima. Alhasil, ia pun memuncaki klasemen dengan keunggulan 16 poin atas Andrea Dovizioso.
"Ia membalap sangat hebat. Saya bilang ia akan menang di sini (Aragon) dan ia melakukannya. Ia juga juara di Motegi tahun lalu (untuk mengunci gelar) saat ia tak butuh menang. Jadi mungkin ia juga akan kembali menang di sana," tegas pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, dikutip Motorsport.
Marquez sendiri baru bisa menduduki posisi puncak klasemen MotoGP 2017 usai balapan di Sirkuit Sachsenring. Sebelumnya, ia berada di bawah bayang-bayang pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales. Kemenangan itu juga mendaulat dirinya sebagai juara paruh musim.
Aksi memukau selanjutnya adalah saat pembalap berusia 24 tahun itu menaklukkan balapan flag to flag MotoGP Republik Ceko. Dimulai dengan lintasan basah, ia mengambil keputusan tepat saat menjadi pembalap pertama yang mengganti motornya.
Â
Momen-momen Emas Marquez
Aksinya pada MotoGP San Marino juga tak kalah mengesankan. Sekali lagi Marquez memperlihatkan kecerdasannya di musim ini. Saat itu, para pembalap harus melakoni balapan dalam kondisi lintasan basah akibat hujan deras. Meski kehilangan posisinya saat balapan baru dimulai, Marquez mencoba tetap sabar.
Keuntungan mulai berpihak kepada Marquez ketika Jorge Lorenzo terjatuh pada lap ketujuh. Namun, usai Lorenzo terjatuh, pembalap Spanyol itu justru disalip Danilo Petrucci. Pembalap Pramac Racing itu pun memimpin balapan hingga nyaris usai.
Saat Petrucci memimpin, Marquez memang terlihat tak agresif seperti biasanya. Faktanya, ia sengaja menyimpan kekuatan untuk bertarung di lap-lap terakhir. Ia pun akhirnya mampu menyalip Petrucci saat balapan tersisa dua lap lagi.
Advertisement