Liputan6.com, Palembang - Tim unggulan Indonesia 1, pasangan Chandra / Asfiya, berhasil lolos ke semifinal di Asia Pasific Beach Volleyball atau voli pantai. Mereka maju ke babak selanjutnya setelah berhasil menumbangkan tim putra Jepang 1 Takahashi / Shiratory dengan poin 2-0 (21-17, 21-13),
Sebelumnya, tim putra dua (Gilang / Danang) dan juga tim putra tiga (Imtaq / Gunawan) harus gugur di babak penyisihan.
Advertisement
Baca Juga
Pasangan Chandra / Asfiya di semifinal harus berhadapan dengan tim Iran (Rahman Roufi / Bahman S), Minggu (22/10/2017).
Pelatih voli pantai Indonesia, Koko Prastyo, mengaku sudah mengantongi cara bermain Iran. Pasalnya, mereka sudah beberapa kali bertemu di beberapa kejuaran Asia lainnya.
"Sebenarnya kita sudah pernah bertemu di beberapa kejuaran Asia. Tim Iran punya aura tersendiri bagi tim Indonesia, tapi memang saya sudah wanti wanti jangan ikut irama mereka, jadi kalau ikut irama bisa bahaya, karena mereka punya kecepatan yang kuat,"ujarnya
Sementara itu, Asfiya merasa bersyur atas hasil yang diraih timnya. "Allhamdillah saya sangat senang meskipun beberapa kali kita harus jatuh bangun untuk bisa menyelamatkan bola," ujar Asfiya
Asfiya mengaku persaingan di empat besar kejuaraan voli pantai cukuo berat. Lawan-lawan yang akan dihadapi tidak mudah ditaklukkan.
"Kalau saya tidak pernah meremehkan tim tim lain, semuanya sama-sama berbahaya,"tutur pria yang sering disapa Yaya ini.
Cuaca
Sementara itu, unggulan putri Indonesia, Dhita / Putu, kalah saat berhadapan dengan tim Australia, Artacho del Solari / Clancy, dengan skor 2-0 (21-9, 21-14) di babak penyisihan.
Menanggapi kekalahan ini, Dhita mengatakan bahwa dirinya telah berusaha semaksimal mungkin. Namun, tim Australia memang sejak awal mampu memimpin pertandingan.
"Saya sendiri sudah berusaha bermain dengan maksimal, tapi mungkin juga karena belum adaptasi sama cuaca di lapangan," ujarnya
Diakui Dita, Australia merupakan salah satu tim yang mempunyai rekor gemilang. Tim asal Negeri Kangguru ini pernah mencicipi podium pada kejuaraan dunia di Beijing, Tiongkok.
"Iya, Austalia ini merupakan salah satu musuh yang kuat, karena Austalia sendiri merupakan juara saat kejuaraan Osaka Jelang dan juga kejuaraan dunia di Tiongkok,"katanya. [Indra Pratesta]
Advertisement