Liputan6.com, London - Salah satu kebijakan Abramovich yaitu suka bergonta-ganti manajer. Sejak menjadi pemilik Chelsea tahun 2003, Abramovich telah menunjuk 10 manajer berbeda. Itu belum termasuk Jose Mourinho dan Guus Hiddink yang sempat dua kali menangani The Blues.
Hebatnya, pergantian manajer tak membuat prestasi Chelsea menurun. Mereka sukses meraih lima gelar Liga Inggris, empat Piala FA, dan masing-masing satu gelar Liga Europa dan Liga Champions.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan saat meraih gelar Liga Europa dan Liga Champions, Chelsea ditangani oleh manajer sementara, yakni Roberto Di Matteo dan Rafael Benitez.
"Semua orang bilang Chelsea tidak stabil. Faktanya di sepak bola modern tidak ada manajer yang bertahan selama tiga atau empat tahun di sebuah klub," kata Drogba seperti dilansir Evening Standard.
"Saya bertanya kepada Abramovich kenapa kami punya banyak manajer dalam beberapa musim. Dia menjawab kalau setiap pergantian selalu mendapatkan hasil, dan itu benar," ujar Drogba menambahkan.
Bantah Intervensi
Meski demikian, Drogba membantah Abramovich selalu mengintervensi manajer yang bekerja. Apalagi terkait transfer dan penerapan taktik di lapangan.
"Manajer yang datang ke Chelsea seperti punya kartu kredit. Mereka bisa melakukan segalanya di klub ini," kata Drogba.
"Saya tak pernah melihat Abramovich berhubungan langsung dengan manajer setiap harinya. Namun, Anda tidak bisa juga membuat konflik dengan pemilik klub jika tidak ingin dipecat," ucap Drogba.
Advertisement
Prestasi Drogba
Striker asal Pantai Gading ini memang salah satu legenda Chelsea. Selama delapan musim, ia mampu mencetak 164 gol dari 381 laga di semua kompetisi.
Drogba meninggalkan Chelsea pada musim 2014/15. Kini ia masih membela klub asal AS, Phoenix Rising.