3 Cara Pep Guardiola Ubah Manchester City Jadi Mirip Barcelona

Berikut adalah tiga cara yang membuat Pep Guardiola mengubah Manchester City bermain seperti Barcelona.

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 18 Des 2017, 18:05 WIB
Diterbitkan 18 Des 2017, 18:05 WIB
Manchester United, Swansea City, Premier League
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, merayakan kemenangan atas Swansea City pada laga Premier League di Stadion Liberty, Rabu (13/12/2017). Manchester City menang 4-0 atas Swansea City. (AP/Nick Potts)

Jakarta - Manchester City kembali menunjukkan kedigdayaannya ketika menang 4-1 atas Tottenham Hotspur pada laga pekan ke-18 Premier League, di Stadion Etihad, Sabtu (16/12/2017).

Baca Juga

  • Klasemen Premier League: Manchester City Kian Nyaman
  • Rooney: Manchester City Bukan Tim Terbaik
  • Makna Selebrasi De Bruyne saat Manchester City Bungkam Tottenham

Menurut statistik Premier League, skuat Pep Guardiola tampil mendominasi jalannya laga karena mengklaim penguasaan bola sebesar 52,7 persen berbanding 47,3 persen yang diklaim Tottenham Hotspur.

Manchester City pun menorehkan total 20 peluang yang empat di antaranya berujung gol dari Ilkay Gundogan pada menit ke-14, Kevin De Bruyne (70'), dan Raheem Sterling (80', 90').

Adapun Tottenham Hotspur mendulang satu gol melalui Christian Eriksen (90+3'), mengingat hanya mencatatkan dua tembakan tepat sasaran sepanjang 90 menit pertandingan bergulir.

Sejumlah pihak lantas menyoroti performa menawan Manchester City. Publik beranggapan Pep Guardiola berhasil membuat The Citizens menyamai level permainan Barcelona.

Media-media Inggris menilai, setidaknya ada tiga cara yang dilakukan Pep Guardiola untuk mengubah Manchester City seperti Barcelona. Berikut adalah ulasannya.

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Gaya Bermain

Pep Guardiola pernah menangani skuat senior Barcelona pada 2008-2012. Selama periode itu, sang pelatih bergelimang trofi berkat filosofi taktik penguasaan bola yang diterapkannya kepada Lionel Messi dan kawan-kawan.

Akan tetapi, publik sempat skeptis Pep Guardiola bisa sukses menerapkan taktik serupa di Manchester City. Tempo permainan cepat yang dianut tim-tim Premier League menjadi salah satu alasannya. Apalagi, Pep mengalami kegagalan karena nir gelar pada musim perdananya di Inggris

Semua anggapan miring itu langsung terbantahkan jika menilik performa Manchester City sepanjang musim 2017-2018. Rekor 17 kemenangan beruntun di Premier League berhasil diukir Pep Guardiola berkat mengusung taktik penguasaan bola.

Staf Kepelatihan

Pencapaian yang ditorehkan Pep Guardiola bersama Manchester City tentunya tidak lepas dari peran para staf kepelatihannya. Manajer asal Spanyol itu membawa sejumlah nama yang pernah mengisi area teknikal Barcelona ke Etihad Stadium.

Sebut saja, Domenec Torrent yang menjabat asisten pelatih Pep Guardiola sejak masih di Barcelona. Selain itu, Lorenzo Buenaventura (pelatih kebugaran), Silvia Tremoleda (ahli gizi), dan Carles Planchart (staf analisis performa) adalah sejumlah nama yang pernah berada di Barcelona.

Pep Guardiola pun menunjuk eks pemain Barcelona, Mikel Arteta, untuk menjadi asisten pelatih. Semua langkah yang diambil Pep Guardiola disinyalir agar Manchester City bisa menjiplak gaya dan level permainan tim Catalan.

 

Jajaran Manajerial

Dukungan penuh dari jajaran manajerial merupakan faktor terpenting bagi pelatih untuk meraih sukses. Pep Guardiola mendapatkan hal itu di Manchester City saat ini.

Pep Guardiola bisa leluasa dalam mengambil keputusan karena hadirnya dua eks petinggi Barcelona di Manchester City, yakni Txiki Begiristain dan Ferran Soriano.

Begiristain dan Soriano juga disebut sebagai dua sosok kunci yang memengaruhi langkah Pep Guardiola untuk hijrah ke Manchester City.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya