Alvaro Morata Mulai Kehilangan Taji di Depan Gawang Lawan

Alvaro Morata lebih sering mencetak gol melalui kepala.

oleh Tyo Harsono diperbarui 06 Jan 2018, 10:55 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2018, 10:55 WIB
Chelsea, Brighton, Premier League
Gaya pemain Chelsea, Alvaro Morata merayakan gol saat melawan Brighton pada laga Premier League di Stamford Bridge, London, (26/12/2017). Chelsea menang 2-0. (AFP/Ben Stansall)

Jakarta - Penurunan performa penyerang Chelsea, Alvaro Morata, di Premier League tengah menjadi sorotan. Morata hanya mencetak satu gol dari lima pertandingan terakhir.

Baca Juga

  • Morata Penyebab Chelsea Turun ke Posisi Tiga
  • Manajer Chelsea Puji Penampilan Alvaro Morata
  • Antonio Conte Kritik Eksekusi Alvaro Morata

Performa itu berbanding terbalik dengan penampilan Morata pada enam laga awal Premier League. Saat itu, penyerang timnas Spanyol itu sukses membukukan enam gol.

Teranyar, Morata dianggap banyak membuang peluang ketika Chelsea bermain 2-2 kontra Arsenal pada laga pekan ke-22 Premier League di Emirates Stadium, Rabu (3/1/2018).

Menurut catatan situs Whoscored, Morata melepaskan tiga tendangan pada laga tersebut. Namun, hanya satu yang menemui sasaran, itu pun melalui tendangan penalti.

Catatan itu mempertegas kelemahan Morata dalam melakukan penyelesaian akhir. Eks Real Madrid itu hanya membukukan 10 gol pada ajang Premier League. Jumlah itu sama dengan koleksi Wayne Rooney dan Romelu Lukaku.

Padahal, Alvaro Morata merupakan pemain termahal sepanjang sejarah Chelsea. The Blues rela membayar 55,8 juta pound sterling (Rp 1,01 triliun) untuk menebus Morata dari Real Madrid.

 

Ahli Bola Udara

Berdasarkan catatan Opta, Alvaro Morata memiliki kesulitan mencetak gol lewat kedua kakinya di Premier League. Dari 10 gol, hanya empat yang dihasilkan melalui tendangan, tiga kaki kanan dan satu kaki kiri.

Meski memiliki kaki dominan kanan, konversi mencetak gol lewat kaki itu merupakan yang paling rendah. Dari 31 kali melepaskan tendangan kaki kanan, hanya tiga yang bersarang ke gawang lawan. Berarti, Morata hanya sukses mengonversi 9,7 persen peluang lewat kaki kanannya.

Jumlah itu terendah dari enam pencetak gol terbanyak sementara Premier League. Morata berada di bawah Raheem Sterling (29,4 persen), Mohamed Salah (22,2 persen), Sergio Aguero (20,9 persen), Romelu Lukaku (18,2 persen), dan Harry Kane (9,9 persen).

Kaki kiri Morata sebenarnya tidak lebih baik karena hanya mampu menghasilkan satu gol dari sembilan tendangan. Jumlah itu kalah dari Kane (29,6 persen), Sterling (22,2 persen), Salah (20,9 persen), dan Lukaku (14,3 persen). Mantan penyerang Juventus itu hanya unggul dari Aguero yang belum mencetak gol lewat kaki kirinya.

Berdasarkan catatan yang sama, Morata punya keahlian mencetak gol lewat sundulan. Konversi gol penyerang berusia 25 tahun itu lebih baik melalui kepalanya.

Morata membukukan enam gol dari 19 sundulan, mencatatkan 31,6 persen konversi gol. Morata hanya kalah dari Aguero yang memiliki 33,3 persen. Sang pemain unggul jauh dari Lukaku (20 persen), Kane dan Salah (16,7 persen), serta Sterling yang belum mencetak gol melalui sundulan.

Penurunan performa Morata ditengarai karena manajer Chelsea, Antonio Conte, mengubah formasi dari 3-4-3 ke 3-5-2. Melihat statistik di atas, Morata lebih cocok dengan strategi 3-4-3 karena disuplai empat pemain sayap yang mampu memberikan umpan silang.

Meniliki catatan tersebut, sebaiknya Antonio Conte mengembalikan formasi Chelsea ke 3-4-3. Jika tidak, bukan tidak mungkin penurunan performa Alvaro Morata akan terus berlanjut.

Sumber: Mirror

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya