Liputan6.com, Barcelona - Real Madrid mencatatkan kemenangan 3-1 atas Paris Saint-Germain (PSG) di Estadio Santiago Bernabeu pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, 15 Februari 2018. Pada laga itu, Los Blancos, julukan Real Madrid, sempat tertinggal lebih dahulu melalui gol Adrien Rabiot.
Namun Los Blancos mengejar ketertinggalan hingga membalikkan keadaan. Tim besutan Zinedine Zidane itu mencetak tiga gol balasan melalui Cristiano Ronaldo (dua gol) dan Marcelo.
Advertisement
Baca Juga
Kemenangan Real Madrid dinilai tak layak oleh legenda Barcelona, Xavi Hernadez. Menurutnya, Los Blancos tak pantas mencatatkan kemenangan karena bermain negatif.
Xavi memberikan penilaian tersebut setelah melihat statistik Los Blancos yang tidak mendominasi permainan. Real Madrid hanya menguasai ball possession sebanyak 50 persen.
"Apakah Real Madrid lebih superior daripada PSG? Bagi saya, tidak. Mereka tidak peduli tentang superior atau tidak, mendominasi atau didominasi. Filosofi mereka cuma ingin menang, sesederhana itu," kata Xavi, dikutip dari So Foot.
Tidak Adil
Mantan gelandang Timnas Spanyol itu melanjutkan, hasil akhir di Santiago Bernabeu tidak adil bagi PSG. Terlebih lagi, Neymar dan kawan-kawan tampil menyerang hingga memiliki 11 peluang mencetak gol, lima di antaranya on target.
"Rasanya tidak adil. PSG kalah dengan margin yang cukup besar. Padahal, laga ini seharusnya berakhir dengan skor 1-1, 2-2, atau kemenangan 2-1 untuk PSG," ujar Xavi.
"Ini sulit dipahami. Real Madrid tidak bermain (cuma bertahan), tapi bisa menang. Di laga ini, ada beberapa momen di mana PSG sangat mendominasi laga dan seharusnya bisa mencetak gol kedua," katanya.
Advertisement
Kekuatan Real Madrid
Namun, Xavi mengatakan, Los Blancos memiliki kekuatan aneh yang bisa membuat tim mereka memenangkan pertandingan. Xavi menyebut Real Madrid bisa membunuh lawannya bila tidak konsentrasi selama 90 menit.
"Madrid punya sesuatu. Melawan mereka, Anda tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan, jika tidak mereka akan menghukum Anda,” kata Xavi.
"Tapi yang paling buruk adalah, Madrid bisa melukai Anda tanpa berusaha apa pun. Sebuah serangan balik sudah cukup untuk membawa pulang kemenangan. Sial!" ujarnya mengakhiri.