Liputan6.com, Jakarta Masa depan Mohammadou Al Hadji masih gelap. Bek 31 tahun ini telah ditolak dua klub Liga 1, Sriwijaya FC dan PSM Makassar, tapi belakangan justru dikabarkan merapat ke Persib Bandung.
Kualitas Al Hadji dianggap telah menurun setelah semusim absen berkompetisi. Alhasil, dua klub di atas urung menggunakan tenaga bek kelahiran Mali itu.
Advertisement
Baca Juga
Dalam beberapa waktu terakhir, Al Hadji dikabarkan akan merapat ke Persib Bandung. Rumornya, ia bakal lebih dulu dilihat kemampuannya.
Namun, isu tersebut ditepis oleh manajemen Persib. Tim berjuluk Pangeran Biru tersebut sama sekali tidak berminat dengan Al Hadji
”Siapa itu (El Hadji)? Kabar dari mana? Tidak, tidak ada itu. Dia tidak bergabung,” ungkap Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Kuswara S Taryono ketika dihubungi wartawan.
“Sementara ini, tidak ada perubahan untuk komposisi pemain. Tapi, kami akan mengecek kembali,” katanya menambahkan.
Mengurus WNI
Al-Hadji tengah mengurus syarat untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Tapi, proses naturalisasi tersebut sedikit janggal sebab sang pemain tercatat baru merumput di Tanah Air pada 2015 lalu.
Syarat utama yang harus dipenuhi untuk Warga Negara Asing (WNA) untuk menjadi WNI ialah bertempat tinggal di Indonesia minimal selama lima tahun. Merujuk dari aturan tersebut, keinginan Al Hadji otomatis bakal gugur.
Sebelumnya, Sriwijaya FC tertarik untuk memakai jasa Al Hadji. Tapi, sang pemain malah merapat ke PSM, yang ujung-ujungnya, ia dicoret dari masa seleksi.
Advertisement
Persib Pinta Kejelasan Kompetisi
Ketidakjelasan kick off Liga 1 membuat Persib angkat suara. Kuswara berharap, operator kompetisi dapat sesegera mungkin menentukan dan membagikan jadwal untuk kompetisi musim depan.
”Kami berharap supaya segera ada kejelasan sehingga bisa ada kepastian kapan dimulainya pertandingan. Paling tidak kami bisa mempersiapkan tim sebaik mungkin sehingga pada saatnya Persib bisa mengarungi kompetisi dengan baik,” tutup Kuswara.