5 Comeback Scudetto Terbaik dalam Sejarah Liga Italia

Berikut ini adalah lima comeback Scudetto terbaik dalam sejarah Serie A.

oleh Tyo Harsono diperbarui 23 Apr 2018, 06:48 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 06:48 WIB
Comeback Scudetto
Comeback Scudetto terbaik Serie A.

Jakarta - Napoli tertinggal empat poin dari Juventus dalam perebutan trofi Serie A 2017-2018. Namun, terdapat beberapa kesebelasan yang mampu melakukan come back dan menjadi Scudetto.

Napoli berpeluang memangkas jarak andai menang ketika bertandang ke markas Juventus di Allianz Stadium pada laga pekan ke-34 Serie A. Apabila menang, jarak keduanya hanya tinggal satu poin.

Andai skenario itu terjadi, Napoli akan menjadi pihak yang lebih diuntungkan. Maklum, I Partenopei tinggal menghadapi lawan yang lebih mudah dalam sisa empat pertandingan.

Sementara itu, Juventus masih harus menghadapi Inter Milan dan AS Roma. Sialnya, Paulo Dybala dan kawan-kawan harus menghadapi dua kesebelasan kuat itu di kandang lawan.

Meski begitu, Napoli dipastikan tidak akan menang mudah di Allianz Stadum. Mereka memiliki catatan buruk karena selalu kalah dalam dua lawatan terakhir ke kandang Juventus itu.

Apabila sukses mengatasi perlawanan Juventus dan meraih Scudetto, Napoli bakal melakukan comeback dalam perebutan juara Serie A. Sebelumnya, beberapa kesebelasan telah melakukan catatan tersebut.

Berikut ini adalah lima comeback Scudetto terbaik dalam sejarah Serie A:

Sumber: Bola.com

AC Milan (1987-1988)

Comeback Scudetto
AC Milan (1987-1988). (AFP/Toshifumi Kitamura)

Diego Maradona memimpin Napoli tampil spektakuler untuk mempertahankan gelar Scudetto. Mereka sukses menjadi juara paruh musim.

AC Milan asuhan Ariggo Sacchi membuntuti mereka sepanjang musim. Namun, Napoli masih unggul empat poin ketika pertandingan tinggal menyisakan lima poin.

Meski begitu, inkonsistensi Napoli membuat AC Milan sukses menjadi Scudetto. Dalam lima pertandingan terakhir, Partenopei hanya meraih satu poin.

 

AC Milan (1998-1999)

Comeback Scudetto
AC Milan (1998-1999). (AFP/Patrick Hertzog)

Fiorentina menguasai awal musim 1998-1999 setelah Juventus limbung karena cedera Alessandro Del Piero. Mereka menjadi juara paruh musim sebelum Gabriel Batistuta menderita cedera.

Lazio menjadi kesebelasan yang memuncaki klasemen Serie A hingga satu pekan sebelum kompetisi berakhir. Namun, satu kekalahan membuat posisi mereka direbut AC Milan.

Pada pekan terakhir, AC Milan menghadapi Perugia, sementara Lazio ditantang Parma. Kemenangan 2-1 Lazio tidak berarti karena AC Milan menang dengan skor yang sama.

 

Lazio (1999-2000)

Comeback Scudetto
Lazio (1999-2000). AFP PHOTO / ANDREW YATES

Juventus unggul sembilan poin dari Lazio ketika Serie A tinggal menyisakan delapan pekan. Namun, Alessandro Del Piero dan kawan-kawan kalah tiga kali hingga selisih poin terpangkas menjadi dua.

Pada pekan terakhir, Lazio menang 3-0 atas Perugia. Namun, pertandingan Juventus melawan Perugia sempat tertunda karena hujan deras.

Para pemain Lazio yang menunggu hasil pertandingan di Perugia bersorak. Gol bek Perugia, Alessandro Calori, membuat Juventus takluk 0-1 pada laga tersebut.

 

Juventus (2001-2002)

Comeback Scudetto
Juventus (2001-2002). (EPA/Marco Rosi)

Musim 2001-2002 bisa jadi merupakan salah satu yang paling dramatis sepanjang sejarah Serie A. Bagaimana tidak, saat itu tiga tim yang masih berpeluang menjadi Scudetto, yaitu Inter Milan, Juventus, dan AS Roma.

Sebelum pekan terakhir berlangsung, Inter Milan memuncaki klasemen dengan nilai 69. Juventus menempati peringkat kedua, sedangkan AS Roma satu strip di bawahnya.

Akan tetapi, di luar dugaan Inter Milan takluk 2-4 dari Lazio. Sementara itu, Juventus menang 2-0 atas Udinese dan AS Roma unggul 1-0 melawan Torino. I Bianconeri pun keluar sebagai juara.

 

Juventus (2015-2016)

Comeback Scudetto
Juventus (2015-2016). (AFP/Giuseppe Cacace)

Juventus memulai musim 2015-2016 dengan terseok-seok. Dalam 10 pekan pertama Serie A, La Vecchia Signora tertinggal 11 poin dari puncak klasemen.

Akan tetapi, Paul Pogba dan kawan-kawan mulai bangkit setelah menang atas Torino pada Halloween. Setelah itu, mereka memenangi 24 dari 25 laga selanjutnya.

Catatan tersebut membuat Juventus merengkuh gelar Scudetto pada 25 April 2016. Mereka mengakhiri musim dengan keunggulan sembilan poin dari Napoli di peringkat kedua.

Sumber: Football Italia

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya