Liputan6.com, Jakarta - Operasi kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC), Jakarta Selatan, Sabtu (5/5/2018), berjalan sukses. Penjaga gawang berusia 26 tahun tersebut harus absen selama tiga bulan.
Andritany mengalami patah tulang pipi saat membela Timnas Indonesia U-23 di turnamen Anniversary Cup melawan Uzbekistan. Tidak hanya itu, tulang penyangga mata kiper utama Persija ini juga mengalami pergeseran.
Advertisement
Baca Juga
Itu artinya, Persija bakal kehilangan eks penjaga gawang Sriwijaya FC tersebut selama 17 pertandingan hingga Agustus mendatang. Tidak hanya itu, Andritany juga diperkirakan akan absen memperkuat Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018.
"Telah dilakukan operasi oleh dr. Kusmarwati, SpBP di RS MMC, operasi mulai jam 08:50 WIB selesai jam 12:50 WIB. Operasi berjalan lancar tanpa kesulitan," ujar dokter tim Persija, Donny Kurniawan.
"Andritany harus istirahat beberapa hari ke depan karena masih dalam pengaruh anestesi dan sulit bicara karena pembengkakan pasca operasi," katanya menambahkan.
Peran penjaga gawang memang paling rentan untuk terlibat adu fisik dengan pemain lain. Pasalnya, kiper memikul tanggung jawab sebagai pemain terakhir untuk mengamankan bola, entah lewat situasi satu lawan satu, memotong umpan silang, maupun membendung serangan lawan.
Bukan hanya Andritany yang mengalami cedera horor, beberapa penjaga gawang lainnya juga pernah mendapatkan masalah yang serupa. Berikut Liputan6.com rangkum:
Awan Setho
Nasib baik menghampiri Awan Setho Raharjo. Kiper Bhayangkara FC ini tidak mengalami cedera yang terlalu parah setelah mengalami insiden mengerikan saat melawan FC Tokyo di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Januari lalu.
Kejadian bermula saat Awan keluar dari gawangnya untuk menangkap bola liar. Dari arah berlawanan, penyerang FC Tokyo, Diego Oliveira berlari kencang untuk mengejar bola.
Upaya Diego tersebut kemudian mencelakakan Awan Setho. Kaki penyerang asal Brasil itu menghajar lehernya.
Setelah itu, Awan Setho tidak kunjung bangkit untuk melanjutkan pertandingan. Kiper berusia 20 tahun ini tergeletak di atas lapangan. Dia kemudian ditandu masuk ke dalam ambulans untuk dilarikan ke rumah sakit.
Insiden yang melibatkan Awan sedikit mengingatkan pada kejadian yang merenggut nyawa penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda. Mantan kiper Timnas Indonesia tersebut juga mengalami benturan di atas lapangan yang membuatnya mengembuskan nafas terakhir.
Beruntung bagi Awan Setho. Setelah mendapatkan perawatan intensif dari dokter spesialis bedah saraf kepala dan leher serta radiologi dan sederet pemeriksaan yang dilakukan, mulai rotgen kepala, leher, dada, CT scan, hingga MRI 3D di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Mintohardjo, Jakarta Pusat, kondisi penjaga gawang berusia 20 tahun tersebut dipastikan sehat.
Advertisement
Satria Tama
Tujuh jahitan hinggap di kepala Satria Tama saat membela Timnas Indonesia U-22 pada partai uji tanding melawan Bali United sebelum SEA Games 2017. Kepala penjaga gawang berusia 21 tahun itu membentur tiang gawang ketika mencoba menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.
Satria sempat mendapat perawatan di atas lapangan. Tapi tidak lama kemudian, Syarif Alwi Marupey selaku dokter Timnas U-22 memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.
"Satria Tama kondisinya sudah baik, sudah bersama kami lagi. Dia mendapat tujuh jahitan di telinganya," ujar pelatih Timnas U-22, Luis Milla Aspas kala itu.
Kiper Madura United tersebut mendapatkan empat jahitan di telinga bagian depan dan tiga lainnya di bagian belakang. Menariknya, Satria kembali bergabung dengan rekan-rekannya sesaat setelah kepalanya diperban.
Muhammad Riyandi
Muhammad Riyandi mengalami cedera sewaktu membela Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 melawan Vietnam pada September lalu. Kala itu, kaki kiper berusia 18 tahun tersebut tertekuk saat tengah menendang bola jauh ke depan.
Riyandi kemudian divonis mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) di lutut kanannya. Lantas, Riyandi harus masuk ke meja operasi untuk menyembuhkan cederanya tersebut.
"Sesuai hasil pemeriksaan MRI, Riyandi mengalami cedera ACL. Cedera Riyandi diperoleh karena salah tumpuan saat jatuh," ujar Ifran Akhmad, dokter Timnas U-19.
Usai menjalani operasi, Riyandi harus absen lama dari lapangan hijau. Namun, kiper asal Bogor ini telah kembali ke skuat Barito Putera pada April lalu, atau tujuh bulan pasca mengalami cedera.
Advertisement