Dominan di Italia, Juventus Bidik Titel Eropa

Terakhir kali Juventus juara Liga Champions pada 1996.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 16 Mei 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 07:00 WIB
Beppe Marotta
Bos Juventus, Beppe Marotta. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Liputan6.com, Turin - Juventus tidak puas dengan dominasi domestik. Memenangi Serie A untuk kali ketujuh secara beruntun, La Vecchia Signora berharap dapat menguasai Eropa.

Capaian terbaik Juventus dalam beberapa edisi terakhir Liga Champions adalah masuk final 2015 dan 2017.

Musim ini mereka secara kontroversial dihentikan Real Madrid di perempat final dengan agregat 3-4.

"Kita tahu semua orang di klub ini, terutama suporter, ingin menjuarai Liga Champions. Itulah misi kami berikutnya," kata CEO Juventus, Beppe Marotta, dilansir situs resmi klub.

Juventus terakhir kali memenangi Liga Champions pada 1995/1996. Sementara kekecewaan besar terjadi pada tujuh kesempatan karena tumbang di final. Selain 2015 dan 2017, La Vecchia Signora tumbang di laga puncak 1973, 1983, 1997, 1998, dan 2003.

Dominan di Domestik

Juventus
Para pendukung Juventus merayakan gelar juara Liga Serie A Italia di Turin (13/5). Ini merupakan gelar ketujuh beruntun Juventus. (AP Photo/Alessandro Di Marco)

Juventus meraih gelar ketujuh Serie A secara beruntun usai mengimbangi AS Roma di Stadio Olimpico, Senin (14/5/2018).

Memiliki 92 angka, mereka tidak mungkin terkejar pesaing terdekat Napoli yang baru memiliki 88 poin. Pasalnya, kompetisi menyisakan satu pertandingan.

"Lewat capaian ini, sekarang kami memiliki kesempatan menjadi juara delapan kali berturut-turut," ungkap Moratta.

Klub Tersukses

Juventus saat ini merupakan klub tersukses Serie A. Mereka memenangi 32 gelar. Koleksi itu bisa bertambah jika otoritas tidak mencabut dua titel menyusul keterlibatan La Vecchia Signora pada skandal Calciopoli.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya