Warga Swedia Ancam Bunuh Jimmy Durmaz Usai Takluk dari Jerman

Di laga melawan Jerman, gelandang berusia 29 tahun itu masuk ke lapangan pada menit ke-74, menggantikan Viktor Claesson.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 24 Jun 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2018, 16:30 WIB
Lewat Kemenangan Dramatis Dari Swedia, Jerman Buka Peluang
Pemain Jerman Toni Kroos (kiri) melakukan tendangan yang akhirnya membuat gol kemenangan untuk timnya saat melawan Swedia dalam pertandingan Piala Dunia 2018 di Stadion Fisht, Rusia (23/6). (AP/Sergei Grits)

Liputan6.com, Sochi - Swedia menelan kekalahan 1-2 dari Jerman di Olimpiyskiy Stadion Fisht, Sabtu (23/6/2018) atau Minggu dini hari WIB pada fase Grup F Piala Dunia 2018. Gelandang Swedia, Jimmy Durmaz mendapat ancaman pembunuhan usai kekalahan tersebut.

Durmaz merupakan pemain cadangan Swedia. Di laga melawan Jerman, gelandang berusia 29 tahun itu masuk ke lapangan pada menit ke-74, menggantikan Viktor Claesson. Kala itu, skor masih imbang 1-1.

Bukannya menjadi pahlawan, Durmaz malah menjadi orang yang paling dibenci publik Swedia. Dia melanggar striker Jerman, Timo Werner di sisi kanan luar kotak penalti Swedia.

Bola mati pun berhasil diselesaikan dengan baik oleh penggawa Jerman. Toni Kroos mencetak gol indah yang menentukan gol kemenangan Jerman.

Setelah pertandingan, ujaran kebencian pun diterima oleh Durmaz. Dia bahkan mendapat ancaman pembunuhan di media sosial miliknya.

Dibenci Rekan Setim

Kualifikasi-Piala-Dunia-2018-Prancis-Swedia
Gelandang Swedia, Jimmy Durmaz (berjenggot). (Marcus Eriksson/TT via AP)

Seorang psikolog, Alexander Axen menyebut Durmaz menjadi pemain yang paling dibenci Swedia. Ini terlihat dari reaksi bintang Swedia, Sebastian Larsson yang terlihat mengomel saat Durmaz melakukan pelanggaran.

"Saya melihat bahasa tubuh Sebastian Larsson. Dia tidak senang karena Durmaz yang membuat kesalahan tersebut," ujarnya, dikutip dari fotbollskanalen.

 

Tak Peduli

Sementara itu, Durmaz sendiri mengaku belum memeriksa media sosialnya. Namun, dia enggan memikirkan ujaran-ujaran kebencian yang diterimanya.

"Saya belum memeriksanya. Sejujurnya, saya membenci media sosial. Mereka selalu penuh kebencian. Tapi saya tidak peduli tentang itu. Saya bangga mewakili negara saya di sini," katanya singkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya