Eks Bintang Arsenal Sebut Guardiola Matikan Karier Toure

Toure menyebut Guardiola tidak senang dengannya.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 03 Jul 2018, 21:20 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2018, 21:20 WIB
Yaya Toure, Manchester CIty, Premier League
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memeluk Yaya Toure usai laga melawan Brighton and Hove Albion di Stadion Etihad, Rabu (9/5/2018). Laga tersebut menjadi ajang perpisahan sang pemain bersama The Citizens. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Manchester - Emmanuel Eboue ikut mengecam perlakuan Pep Guardiola pada Yaya Toure. Eks pemain Arsenal itu menyebut Guardiola memang mematikan karier Toure.

Toure meninggalkan Manchester City musim panas ini. Ia memilih pergi setelah delapan tahun mengabdi di sana.

Pemain asal Pantai Gading itu mengungkapkan kepergiannya juga karena Guardiola. Manajer asal Katalunya itu jarang memberinya kesempatan bermain.

"Buktinya sudah jelas. Guardiola sudah tidak suka dengan Toure sejak di Barcelona," kata Eboue seperti dilansir ESPN.

"Saya pikir keputusan Toure pergi dari Barcelona sangat tepat. Guardiola membunuh kariernya," katanya menambahkan.

 

 


Prestasi Toure

Manchester City
10. Saat di Barcelona, Josep Guardiola, pernah membuang Yaya Toure ke Manchester City. Tentu jika Pep jadi bergabung ke City, posisi gelandang Pantai Gading itu akan kembali terancam. (AFP/Josep Lago)

Prestasi Toure di City sebenarnya cukup membanggakan. Dia mampu menyumbangkan tujuh gelar.

Termasuk tiga gelar Liga Inggris dan tiga Piala Liga Inggris. Selain itu ia mampu menyumbang Piala FA dan Community Shield.

"Sebagai pesepak bola, tidak bermain selama semusim sangat menyedihkan. Dia pasti berpikir seperti di neraka," ujarnya.


Masih Bagus

Arsenal, Manchester City, Piala FA
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola (kiri) memberikan instruksi kepada Yaya Toure saat melawan Arsenal dpada semifinal Piala FA di Wembley stadium, London, Minggu (23/4/2017). Arsenal menang 2-1. (AP/Alastair Grant)

Eboue pun berharap Toure dapat terus menunjukkan aksinya musim depan.

"Saya pikir dia masih bisa bermain di level tertinggi dalam beberapa musim lagi. Dia pemain hebat dan sosok pemimpin," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya