Timnas Indonesia Jaga Asa Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Tetap Evaluasi

MotoGP: Stoner Ragukan Kans Rossi Jadi Juara Dunia

Berbagai macam regulasi membuat Rossi kesulitan menghadapi persaingan di MotoGP.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 12 Jul 2018, 07:45 WIB

Diterbitkan 12 Jul 2018, 07:45 WIB

Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dinilai tak memiliki peluang jadi juara dunia MotoGP 2018. (Twitter/Yamaha MotoGP)

Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah lama tak mengecap kemenangan, Valentino Rossi masih menempati posisi kedua klasemen MotoGP 2018. Namun, Casey Stoner ragu jika ingin menyebut pembalap Movistar Yamaha itu sebagai kandidat juara dunia.

Ya, sampai saat ini Rossi masih bertahan di urutan kedua klasemen MotoGP. Namun, hal itu juga tak bisa disebut sebagai prestasi yang bagus. Itu karena The Doctor sudah begitu lama tak menikmati podium juara.

Tercatat, kemenangan terakhir Rossi didapat pada MotoGP Belanda 2017, lebih dari setahun yang lalu. Karenanya, meski masih duduk di urutan kedua, jarak yang terbentang antara dirinya dan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez begitu jauh.

Saat ini, Rossi tertinggal 41 poin dari The Baby Alien di klasemen MotoGP. Padahal, musim ini baru menggelar delapan balapan. Melihat persaingan di musim ini, pembalap penguji Ducati, Casey Stoner pun tak yakin Rossi bisa bertarung dalam perebutan gelar.

"Ada banyak pembalap kuat. Rossi dan (Maverick) Vinales menempel Marquez meski belum pernah menang sekalipun. Saat ini, jika boleh jujur, Valentino tak memiliki kecepatan untuk bisa memenangkan kejuaraan meski ia tetap jadi pembalap papan atas, selalu di posisi teratas, dan siap untuk podium," ujar Stoner, dikutip GPOne.

Faktor Regulasi

Valentino Rossi dan Casey Stoner saat masih jadi rival di lintasan balap. (dok. pinterest)

Stoner menambahkan, penyetaraan mesin dan elektronik (ECU) membuat Rossi kesulitan untuk bersaing dalam kejuaraan. Jika peraturan mengacu pada masa lalu, Stoner yang mengoleksi dua gelar juara dunia itu yakin Rossi akan memiliki peluang.

"Ia seperti saya. Jika motor tak bergantung pada elektronik, jika kecepatan hanya ditentukan pergelangan tangan pembalap yang tepat, Rossi akan tetap jadi nomor satu di lintasan," kata Stoner.

"Hanya satu pemasok ban dan elektronik yang sama untuk semua pembalap telah meratakan persaingan, menghasilkan balapan spektakuler seperti di Assen. Meski begitu, pembalap tercepat yang masih membuat perbedaan adalah Marquez," ia menambahkan.