Presiden Venezuela Ingatkan Prancis Usai Rebut Piala Dunia 2018

Timnas Prancis keluar sebagai juara Piala Dunia 2018 usai mengalahkan Kroasia.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 18 Jul 2018, 20:20 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 20:20 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan istrinya Cilia Flores
Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan istrinya Cilia Flores (AFP Photo/Federico Parra)

Liputan6.com, Jakarta Timnas Prancis akhirnya keluar sebagai juara Piala Dunia 2018 usai mengalahkan Kroasia 4-2 di babak final yang belangsung di Moskow, Rusia, Minggu (15/7/2018). Meski demikian, bagi Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, ini merupakan kemenangan warga Afrika. 

Pendapat ini mengacu pada kehadiran mayoritas pemain berdarah Afrika di Skuat Prancis. Bahkan dua pencetak gol kemenangan Les Bleus punya garis keturunan Afrika. Paul Pogba dari Guinea dan Kylian Mbappe memiliki darah Kamerun dan Aljazair dalam tubuhnya. 

"Tim Prancis seperti tim Afrika, pada kenyataannya Afrika yang menang, imigran Afrika yang di Prancis," kata Maduro di sela-sela perayaan hari Polisi di Venezuela, dilansir thestatesman.

Aroma Afrika memang sangat kental di skuat Prancis. Selain Pogba dan Mbappe, sederet nama lainnya juga memiliki garis keturunan Afrika. Di final, tim Prancis diperkuat oleh Samuel Umtiti yang lahir di Kamerun, Blaise Matuidi berdarah Angola dan Kongo, N'Golo Kante dengan garis keturunan Mali, dan ayah Raphael Varane berasal dari Karibia. 

Dari 23 nama yang diboyong ke Rusia, 16 di antaranya memiliki dara Afrika. 

Pada kesempatan yang sama, Maduro juga memuji permainan indah Timnas Prancis. Tidak lupa Maduro yang mengucapkan selamat kepada sekutu politiknya, Valdimir Putin atas keberhasilan Rusia dalam menggelar Piala Dunia terbaik dalam sejarah. 

 

Akhiri Diskriminasi

Parade Menyambut Kemenangan Prancis
Pemain timnas Prancis, Raphael Varane memegang trofi Piala Dunia 2018 saat pawai dengan bus atap terbuka di sepanjang Champs Elysees, Paris, Senin (16/7). Prancis meraih trofi Piala Dunia kedua usai mengalahkan Kroasia. (Eric Feferberg/Pool via AP)

Pemimpin yang dituding sebagai biang keladi keruntuhan ekonomi dan menjadi sorotan dunia atas tangan besinya terhadap para oposisi ini juga mengingatkan Prancis. Dia meminta keberhasilan di Piala Dunia 2018 menjadi cambuk bagi Prancis dan negara Eropa lainnya untuk mengakhiri sikap diskriminatif terhadap warga keturunan Afrika dan Amerika Latin. 

"Sudah cukuplah rasialisme terhadap warga Afrika di Eropa, cukup sudah diskriminasi terhadap imigran. Harapan saya, Prancis dan Eropa lebih menghargai kita. Orang Selatan, Afrika, Amerika Latin itu berharga dan berkuasa," beber Maduro menambahkan. 

Hubungan Maduro sendiri sebenarnya tidak terlalu baik dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Macron menganggap Maduro memerintah negaranya dengan cara diktator. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya