Liputan6.com, Turin - Mantan penyerang AC Milan, Antonio Cassano, memberikan penilaiannya mengenai peta persaingan di papan atas Serie A. Cassano menyatakan bahwa Juventus masih terlalu kuat untuk disaingi tim-tim lain di Italia.
Cassano tak membantah semua tim papan atas Italia sudah memperkuat diri dengan berbagai transfer musim panas ini. Namun Cassano menilai Juventus masih lebih unggul dan ia favoritkan untuk meraih Scudetto.
Advertisement
Baca Juga
Cassano juga memberikan alasan mengapa Juventus bisa begitu dominan dalam beberapa tahun terakhir. Dia yakin I Bianconeri bukan hanya hebat di kompetisi domestik, tapi juga Eropa.
Menurutnya, Juventus dijalankan dengan baik oleh manajemen. Hal itu membuat pendapatan mereka menjadi paling tinggi dan bisa menjaga keunggulan dari tim-tim lain.
Menurut pengamatan Cassano, para rival Juventus di papan atas memang sudah memperkuat tim, tapi mereka juga harus kehilangan beberapa pemain penting. Menurut Cassano, Juventus seperti Usain Bolt yang menjadi penguasa lari jarak dekat.
Bisa Juara Semaunya
"Ada tim-tim seperti Inter Milan, Roma, atau lazio yang sudah memperkuat dir. Napoli juga sudah kehilangan satu pilar pada diri Pepe Reina. tapi Juve benar-benar berbeda. Mereka seperti Usain Bolt, dalam arti kalau dia mau berlari di lintasan balap, dia akan bisa menang kalau memang ingin menang," ujar Cassano kepada Il Mattino.
"Jika Juventus mau, mereka bisa menjadi juara Serier A pada februari dan kemudian fokus memikirkan Liga Champions. Saat ini Juventus sudah tiga atau empat tahun di depan tim-tim lain. Program mereka sepenuhnya berbeda dibanding tim-tim lain. Itu semua berkat ide, keputusan, dan penghasilan mereka," kata eks striker AS Roma ini.
Yang paling mengejutkan tentu saja adalah komentar Cassano soal comeback-nya ke lapangan hijau. Cassano sudah pensiun dari bermain selama kurang lebih dua tahun, tapi ia mengaku sudah siap kembali bermain di level tertinggi.
Advertisement
Siap Comeback
"Bologna, Sassuolo, Parma, Torino, juga ada Empoli dan Cagliari... Saya ingin bermain di tim yang dekat dengan kota Genoa, tempat tinggal saya karena saya tak bisa meninggalkan keluarga saya. Ada banyak hal yang memberikan perbedaan bagi seorang laki-laki, seperti mengantarkan anak ke sekolah misalnya."
"Anda ingat Matias Almeyda, gelandang Argentina yang pernah bermain bagi Parma dan Lazio? Dia berhenti selama dua tahun dan kemudian bermain lagi bagi River Plate, di liga yang sangat mengandalkan fisik. Jika saya punya kesempatan, saya selalu bisa membuat perbedaan. Saya berada dalam kondisi 110 persen, kepala dan tubuh saya sehat. Soal kaki, saya bisa bermain sampai usai 60 tahun!"
Sumber: Bola.net