4 Atlet dan 3 Ofisial Paralayang Dinyatakan Tewas di Palu, 3 Orang Masih Dievakuasi

Dua lagi atlet paralayang Indonesia ditemukan di Palu, tiga atlet masih dalam proses pencarian.

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 02 Okt 2018, 17:47 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 17:47 WIB
Dedikasi Tim Penyelamat Evakuasi Korban Tsunami Palu
Tim penyelamat mencari korban yang tertimpa reruntuhan Hotel Roa-Roa setelah gempa dan tsunami menghantam Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). Sebanyak 18 negara menawarkan bantuan untuk bencana gempa dan tsunami Palu-Donggala. (AP Photo/Tatan Syuflana)

Jakarta - Tim penyelamat menemukan dua lagi atlet paralayang Indonesia yang menjadi korban gempa Magnitudo 7,4 di Palu pada Jumat (28/9/2018). Dua atlet yang ditemukan di reruntuhan Hotel Roa Roa pada Selasa (2/10/2018) pagi adalah Ardi Kurniawan dan Franky Kowaas.

Total, sudah empat atlet ditemukan dalam kondisi meninggal. Sebelumnya, Senin (1/10/2018), dua atlet yang ditemukan tewas adalah Petra Mandagi dan Glen Montoalu. 

"Pemerintah dan pengurus Paralayang pada hari ini mendapat informasi bahwa dua atlet telah ditemukan dalam kondisi meninggal. Proses evakuasi masih terus berlanjut dan kami di sini merasakan duka yang sangat mendalam," kata Menpora Imam Nahrawi di Jakarta, Selasa siang.

Sementara itu, Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Budi, mengatakan, tiga atlet masih dalam proses pencarian. Mereka adalah atlet asal Korea Selatan, Lee Dong-jin, kemudan atlet Indonesia Reza Kambey, dan Serda Fahmi.

"Atlet yang ditemukan pagi ini Ardi Kurniawan merupakan atlet pelatnas Asian Games 2018 dan kebetulan untuk kejuraan ini dia menduduki peringkat pertama dengan posisi lomba dihentikan. Event dibatalkan dan Ardi ditemukan meninggal," kata Wahyu.

"Jumat sore kami hilang kontak dengan atlet dan ofisial. Lalu pada Sabtu dalam kondisi terang sangat kaget lihat hotel ambruk dan belum bisa melakukan evakuasi karena alat berat belum tiba. Alat berat tiba senin, dan hari ini ditambah satu crane untuk mengangkat tujuannya untuk menyelamatkan siapa tahu masih ada yang hidup," ia menambahkan.

Total, ada 32 atlet yang berpartisipasi pada kejuaraan bertajuk Palu Nomoni 2018 yang melibatkan tiga cabang, yakni paralayang, downhill, dan panjat tebing.

Namun, baru atlet paralayang dan tiba di Palu saat kejadian gempa karena perlombaan dimulai lebih awal. Dari 32 atlet, sudah empat ditemukan meninggal dan tiga masih belum ditemukan. 

"Sisanya selamat karena pada saat gempa mereka keluar hotel untuk jalan-jalan dan mencari makan," kata Wahyu.

"Mudah-mudahan hari ini dipercepat evakuasi dengan bantuan alat berat," katanya.

Palaralayang Indonesia juga mengonfirmasi tiga ofisial kejuaraan meninggal dunia akibat gempa di Palu, yakni Lauren Kowaas, yang masih memiliki hubungan kerabat dengan Franky, Rahma Sauma, dan Triat.

Sumber: Bola.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya