Jonas Folger Siap Mengaspal Lagi dengan Yamaha di MotoGP 2019

Namun Jonas Folger harus melalui serangkaian tes untuk mengetahui cepat atau tidak dengan Yamaha.

oleh Defri Saefullah diperbarui 28 Nov 2018, 13:45 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2018, 13:45 WIB
FOTO: Marquez Pimpin Klasemen MotoGP, Rossi Peringkat ke-4
Jonas Folger (AFP/Michal Cizek)

Liputan6.com, Jakarta - Pembalap asal Jerman, Jonas Folger mengungkapkan soal kemungkinan dirinya membalap kembali di MotoGP 2019. Eks pembalap Tech3 Yamaha ini musim lalu terpaksa mundur dari MotoGP.

Itu karena dia mengalami penyakit akut bernama Gilbert Sindrome. Penyakit ini membuatnya harus melupakan satu musim MotoGP dan posisinya diganti Hafiz Syahrin.

Folger mengatakan, dirinya berpotensi kembali ke MotoGP sebagai pembalap wildcard di Yamaha. Dia mengaku sudah fit dan siap ikut tes di Sepang tahun depan.

Meski mungkin bisa kembali membalap di MotoGP, tapi Folger masih harus membuktikan diri. Karena itu, dia mengaku masih harus menunggu kepastian dari hasil tes.

"Saya pikir kami harus edikit menunggu. Ada peluang dapatkan wildcard, sudah ada pembicaraan, tapi harus ada tes lebih. Tunggu saja apakah saya cukup kencang," ujar Folger seperti dikutip Motorsport.

Yamaha Berbeda

Jonas Folger
Jonas Folger (AFP/Robert Michael)

Usai menjalani tes di Valencia, Folger mengaku motor Yamaha YZR M1 yang dipakainya berbeda dibandingkan yang lama. Dia mengaku harus bisa menyesuaikan diri.

"Tes ini lebih mengarah ke saya bukan Yamaha yang harus memahami motor. Soalnya motor sekarang berbeda dibandingkan yang saya pakai sebelumnya, utamanya untuk perangkat elektronik," ujar pembalap asal Jerman ini.

"Penting buat saya untuk mengenal motor baru. Mungkin perlakuan saat menarik gas pertama kali caranya berbeda. Cara menggunakan power berbeda."

Dia mengatakan motor lebih halus saat gigi pertama. Meski begitu ini sesuatu yang baru buat dirinya.

Ban Lebih Awet

Folger mengaku Yamaha saat ini ingin menggunakan strategi lebih hemat pemakaian ban, utamanya saat pertengahan lomba hingga akhir.

"Karena itu perangkat elektronik bakal lebih banyak diotak atik. Itulah mengapa ini terasa berbeda dibandingkan motor yang biasa saya pakai. Itu karena Yamaha ingin membuat mesin yang lebih halus," ujar Folger.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya