Jelang Final Liga Champions, Pemain Muslim Dapat Nasihat dari Ulama Inggris

Final Liga Champions musim ini mempertemukan dua tim Inggris, yakni Liverpool melawan Tottenham Hotspur di Estadio Wanda Metropolitano, Madrid, 2 Juni mendatang.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 26 Mei 2019, 20:50 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2019, 20:50 WIB
Gelandang Liverpool, Mohamed Salah, sujud merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Brighton. (AFP/Glyn Kirk)
Gelandang Liverpool, Mohamed Salah, sujud merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Brighton pada laga Premier League di Stadion Vitality, Brighton, Sabtu (12/1). Brighton kalah 0-1 dari Liverpool. (AFP/Glyn Kirk)

Liputan6.com, London - Ulama Inggris berbasis di London, Ajmal Masroor memberikan nasehat untuk pesepak bola Muslim menjalani ibadah puasa Ramadan saat tampil di final Liga Champions musim ini.

Final kali ini mempertemukan dua tim Inggris, yakni Liverpool melawan Tottenham Hotspur di Estadio Wanda Metropolitano, Madrid, 2 Juni mendatang.

Dari dua tim yang akan tampil di partai final Liga Champions, ada enam pemain Muslim yang bakal berjibaku di Madrid. Empat di antaranya merupakan pemain Liverpool, yakni Mohamed Salah, Sadio Mane, Xherdan Shaqiri, dan Naby Keita.

Sedangkan dua pemain Muslim lainnya berada di kubu Tottenham Hotspur, yakni Moussa Sissoko dan Serge Aurier.

Jelang final Liga Champions itu, Masroor yang juga merupakan anggota Dewan Muslim Inggris, menegaskan kepada pemain bola Muslim, puasa Ramadan merupakan kewajiban. Dia mengatakan, berpuasa tidak akan membahayakan penampilan mereka di lapangan.

"Dalam Ramadan, hanya ada pengecualian kepada Anda yang sakit atau bepergian. Anda dapat menggantinya di hari-hari tertentu," katanya, dikutip dari Goal.

"Jika seorang pemain sepak bola mengatakan kepada saya seperti ini: 'Saya tidak dapat memenuhi kewajiban profesional saya jika berpuasa.' Tentunya, saya tidak dapat menganggap ini sebagai alasan yang dapat diterima."

"Petugas pemadam kebakaran harus berpuasa, petugas polisi harus berpuasa, guru sekolah harus berpuasa di bulan Ramadan. Ini (berpuasa di final Liga Champions) adalah bagian dari tantangan yang Anda hadapi," ujar Masroor.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tak Bisa Diganti

Sujud Syukur Mohamed Salah Iringi Kemenangan Liverpool di Liga Champions
Pemain Liverpool Mohamed Salah (kanan) bersama rekannya Sadio Mane melakukan sujud syukur saat melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Manchester City di Etihad Stadium (10/4). Pada pertandingan itu Liverpool menang 2-1. (AFP/Paul Ellis)

Masroor memastikan, puasa Ramadan tidak bakal menghancurkan karier pesepakbola. Dia mengatakan, doa-doa orang berpuasa bakal didengar lebih cepat dari Allah.

"Jika seorang pemain bola menghasilkan 100 ribu pound sterling seminggu, tapi malah mengatakan bahwa puasa selama satu bulan akan membahayakan kariernya, itu tidak benar-benar valid," ucapnya.

"Satu bulan doa dan puasa yang dikalani penuh mungkin sangat bermanfaat bagi pemain itu. Saya pikir jika kita akan benar-benar multikultural, maka klub dan pelatih harus beradaptasi dengan pemain Muslim yang beribadah selama Ramadan."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya