Mantan Presiden Juventus Masih Menyimpan Sakit Hati kepada Maurizio Sarri

Giovanni Cobolli Gigli, Mantan Presiden Juventus, tak pernah lupa bagaimana perilaku buruk Maurizio Sarri ketika masih membesut Napoli.

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 18 Jun 2019, 21:40 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 21:40 WIB
Maurizio Sarri
Maurizio Sarri, resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Juventus. (AFP/Kirill Kudryavtsev)

Turin - Juventus telah resmi mengumumkan pelatih baru mereka. Mantan pelatih Chelsea, Maurizio Sarri dikontrak dua tahun untuk menggantikan Massimiliano Allegri.

Namun begitu, tidak semua pihak di Juventus rela dengan penunjukan Maurizio Sarri. Mantan Presiden Juventus, Giovanni Cobolli Gigli, sepertinya belum sepenuhnya rela dengan kehadiran Sarri.

Pasalnya, beberapa perilaku buruk Maurizio Sarri ketika menukangi Napoli, masih tersimpan rapi dalam ingatannya.

"Saya katakan bahwa saya memiliki memori yang baik, dan saya ingat semua yang telah dia katakan tentang Juventus," ujar Gigli.

Seperti dilansir dari Football Italia, Selasa (18/6/2019), Sarri memang pernah bertindak sedikit keterlaluan saat masih menjadi manajer Napoli. Satu di antaranya terjadi ketika Sarri dan tim Napoli tiba untuk sebuah pertandingan di Allianz Stadion, April 2018.

Ketika bus rombongan Napoli melaju di tengah-tengah efuoria pendukung Juventus, Sarri dengan sengaja mengacungkan jari tengahnya. Hal ini dikhawatirkan membuat penerimaan Sarri di Turin sedikit mengalami masalah, terutama oleh kalangan fan.

Dikenalkan Kamis

Masih dari sumber sama, Maurizio Sarri akan dikenalkan secara resmi oleh Juventus pada Kamis (20/6/2019), waktu setempat. Pelatih asal Italia tersebut akan gabung Juventus hingga musim 2021-2022. 

Di sisi lain, Giovanni menyadari tak bisa lagi campur tangan terkait keputusan mendatangkan Sarri. Ia hanya bisa melayangkan beberapa harapan kepada sang pelatih baru.

Giovanni berharap Maurizio Sarri bisa belajar berkomunikasi layaknya pelatih Juventus sebelumnya. Selain itu, ia juga harus lebih legawa menerima setiap kekalahan tanpa emosi atau saat tim asuhannya sedang tak bermain bagus.

Sumber: Football Italia/Bola.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya