Maurizio Sarri Tak Peduli Cemoohan Fans Juventus

Pelatih anyar Juventus, Maurizio Sarri, tak mengkhawatirkan pandangan-pandangan miring suporter I Bianconeri kepada dirinya.

oleh Rizki Hidayat diperbarui 21 Jun 2019, 11:20 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2019, 11:20 WIB
Liga Europa, Chelsea, PAOK
Pelatih baru Juventus, Maurizio Sarri (AP/Thanassis Stavrakis)

Jakarta - Pelatih anyar Juventus, Maurizio Sarri, tak mengkhawatirkan komentar negatif suporter Bianconeri kepada dirinya. Sarri hanya ingin fokus membawa La Vecchia Signora meraih kemenangan.

Pria asal Italia itu resmi ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada Minggu (16/6/2019). Maurizio Sarri akan menangani skuat Putih-Hitam hingga 30 Juni 2022, dan menerima bayaran Rp 96 miliar per tahun.

Keputusan manajemen Juve memilih Sarri sebagai suksesor Massimiliano Allegri mendapat penolakan dari suporter. Pasalnya, pelatih 60 tahun itu kerap melontarkan kritikan untuk I Bianconeri.

Bukan hanya itu, dia juga memiliki hubungan yang tak akur dengan pendukung Juventus. Maurizio Sarri bahkan pernah mengacungkan jari tengah ke arah suporter Juve, setelah membantu Napoli meraih kemenangan 1-0 di Allianz Stadium pada laga lanjutan Serie A 2017-2018.

Prestasi Maurizio Sarri juga dianggap masih belum layak untuk menangani Juventus. Sejauh ini, dia baru mengoleksi satu trofi juara, yakni Liga Europa musim lalu bersama Chelsea.

Tak Peduli

Ancelotti dan 4 Pelatih Italia Berprestasi di Daratan Inggris
5. Hal tersebut membuat Chelsea berani menawarkan gaji fantastis demi membawa Sarri ke Stamford Bridge. Hasilnya hingga saat ini Chelsea terus mencatatkan raihan positif di premier league. (AFP/Alberto Pizzoli)

Meski begitu, Maurizio Sarri tak peduli dengan pandangan skeptis kepada dirinya. Saat ini, dia hanya ingin fokus membawa Juventus meraih kemenangan.

"Saya tiba dikelilingi oleh orang-orang yang skeptis, tetapi kemudian saya tetap seperti biasa. Saya memiliki hal yang sama di Empoli, Napoli, dan Chelsea," ujar Sarri.

"Saya tiba di Juventus dari Chelsea dan langkah itu mungkin memicu skeptisisme, tetapi saya memang berasal dari masa lalu dan jadi saya mengharapkan dendam," lanjutnya.

"Dalam sepak bola, saya hanya tahu satu cara menghilangkan skeptisisme dari benak orang: meraih kemenangan dan melakukannya dengan meyakinkan. Jadi yang bisa saya lakukan adalah memperlihatkannya," papar Maurizio Sarri.

Sumber: Football Italia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya